COVID 19
Kasus COVID-19 Masih Fluktuatif, Pemerintah Minta Masyarakat Tetap Waspada dan Jaga Diri
Apabila dibandingkan dari kondisi puncak di 24 Juli 2021, maka persentase Covid-19 di Indonesia sudah turun -98,43 persen.
TRIBUN-SULBAR.COM - Evaluasi penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada wilayah Jawa-Bali dan Luar Jawa-Bali terus dilakukan setiap minggu.
Beberapa indikator pandemi memang terus konsisten mengalami perbaikan dari minggu sebelumnya, namun ada sedikit kenaikan dari sisi angka reproduksi kasus efektif di beberapa pulau.
Berdasarkan data per 14 November 2021, jumlah Kasus Aktif sebesar 9.018 kasus atau 0,2 persen dari total kasus, dan ini jauh lebih baik daripada rata-rata Global yang sebesar 7,4 persen.
Apabila dibandingkan dari kondisi puncak di 24 Juli 2021, maka persentasenya sudah turun -98,43 persen.
Kasus Konfirmasi Harian rata-rata 7 hari (7DMA) sebesar 384 kasus dengan tren penurunan, data per 14 November sebanyak 399 kasus, atau sudah turun -99,4 persen dari situasi puncak 15 Juli 2021.
Secara nasional, persentase Tingkat Kesembuhan (Recovery Rate/RR) adalah 96,41 persen, Tingkat Kematian (Case Fatality Rate/CFR) adalah 3,38 persen, dengan penurunan total kasus aktif adalah -97,59 persen.
Angka Reproduksi Kasus Efektif (Rt) Covid-19 Indonesia mengalami sedikit peningkatan dari 0,95 (pada 5 November 2021) menjadi 0,96 (pada 11 November 2021), namun masih di bawah 1,00 (terkendali).
“Potensi peningkatan kasus, walaupun kecil akan terus dimonitor dan diwaspadai oleh Pemerintah,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, dalam Konferensi Pers Ratas Evaluasi PPKM, Senin (15/11/2021).
Jika diperhatikan per pulau, Rt semua pulau sudah berada di bawah 1 (terkendali). Namun di Pulau Jawa, Bali, dan Kalimantan Rt-nya sedikit naik selama sepekan terakhir ini. Rt Jawa naik dari 0,93 menjadi 0,95, sedangkan Bali naik dari 0,97 menjadi 0,98, dan Rt Kalimantan dari 0,96 menjadi 0,98. Kemudian, ada 4 pulau yang Rt-nya tetap yakni Sumatera (0,96), Papua (0,98), Nusa Tenggara (0,98), dan Sulawesi (0,95). Sedangkan, yang turun adalah Rt Maluku dari 1,01 menjadi 1,00.
Menko Airlangga melanjutkan, arahan Presiden Jokowi untuk harus terus memperhatikan kunjungan warga negara asing ke Indonesia. “Tingkat kasus di negara lain juga harus terus dimonitor sebelum membuka (kunjungan dari dan ke) negara-negara lain. Kalau untuk persiapan libur Nataru, akan didalami kembali seminggu ke depan, sebelum diumumkan ke masyarakat,” ucapnya.
Perkembangan Sisi Ekonomi
Realisasi Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) s.d. 12 November 2021 mencapai Rp483,91 triliun atau 65,0 persen dari pagu Rp744,77 triliun.
Sementara itu, realisasi dari klaster Perlinsos yang sebesar Rp132,49 triliun, antara lain digunakan untuk Program Keluarga Harapan (PKH) sebesar 94,3 persen atau Rp28,31 triliun dari pagu Rp28,31 triliun, Kartu Sembako sebesar 66,6 persen atau Rp33,22 triliun dari pagu Rp49,89 triliun.
Kemudian BLT Desa sebesar 65,5 persen atau Rp18,85 triliun dari pagu Rp28,80 triliun, dan Bantuan Subsidi Upah (BSU) sebesar 76,1 persen atau Rp6,70 triliun dari pagu Rp8,80 triliun.
Untuk Kartu Prakerja hingga 12 November 2021, telah diberikan kepada 5.932.867 Penerima untuk Batch 12-22, dan 5.764.498 (96 persen) Penerima telah menyelesaikan pelatihan, serta 5.667.110 juta (95 persen) Penerima telah mendapatkan insentif.
Total insentif yang disalurkan selama 2021 sebesar Rp11,6 triliun,” pungkas Menko Airlangga. (*)