Jembatan Putus
Jembatan Darurat dari Pohon Kelapa Dipasang di Desa Tallambalao, Pengendara Diminta Tetap Waspada
Seorang warga, Muh Alwi mengatakan kondisi tersebut sudah puluhan tahun tidak pernah dibenahi.
Penulis: Hasan Basri | Editor: Ilham Mulyawan
TRIBUN-SULBAR.COM - Jembatan di Desa Tallambalao, Kecamatan Tammerodo Sendana, Kabupaten Majene baru-baru ini putus akibat banjir.
Banjir dipicu hujan deras beberapa jam mengguyur wilayah Kecamatan Tammerodo Sendana, termasuk Desa Tallambalao.
Mengakibatkan, Sungai Pullapa yang berada di Desa Tallambalao meluap.
Baca juga: Sungai Pullapa Meluap, Jembatan Gantung di Dusun Rattebila Desa Tallambalao Majene Terputus
Membuat jembatan itu amblas akibat tergerus air.
Akses sempat terputus total.
Termasuk kendaraan bermotor sempat tidak bisa melintas.
Namun warga kini sudah menyulap batang pohon kelapa sebagai jembatan darurat.

Mereka berinisiatif membuat jembatan darurat dari batang pohon kepala, karena jalan ini merupakan satu-satunya jalur terdekat yang menghubungkan dua dusun tersebut.
"Ada jalan lain tapi lumayan jauh harus berputar dan jaraknya ada sampai 5 kilometer, " ujar Karim, warga setempat.
Meskipun sudah ada jembatan darurat, namun jalur ini belum bisa dilalui kendaraan roda empat.
Kecuali roda dua sudah bisa melintas namun harus serba hati hati ketika melintas.
Sebelum jembatan ini putus, wilayah Tammerodo diguyur hujan deras hampir dua jam.
Hujan yang turun dengan intensitas lebat menyebabkan air sungai meluap dan mengikis pondasi jembatan .
Baca juga: Jembatan di Desa Tallambalao Majene Terputus, Akses Jalan Lumpuh Total
"Itu pun kalau motor bisa melintas, tapi pengendara harus hati-hati karena ini jembatan darurat saja, " tambahnya.
Sudah Lama Rusak
Jembatan dikabarkan putus sekitar pukul 17.00 Wita.
Karim mengaku, kondisi jembatan tersebut memang sudah lama rawan rusak.
"Memang sudah puluhan tahun mi itu jembatan, itu sangat perlu perhatian Pemerintah Majene," terangnya.
Seorang warga lainnya, Muh Alwi, kondisi tersebut sudah puluhan tahun tidak pernah dibenahi.
Jembatan ini setiap hari dilalui kurang lebih 1.200 jiwa penduduk desa pemekaran Desa Seppong ini.
Beberapa tiang dan pipa sandaran jembatan ini juga sudah tidak ada.
Tiang terbuat dari beton bertulung dan pipa sandara berbahan baja.
Ada pun tiang dan pipa sandaran yang masih ada, juga sudah terlihat rapuh.
Posisi jembatan ini sekitar 300 meter dari kantor Desa Tallambalao ke arah timur.
Jembatan ini sekaligus batas antara Dusun Pangaleroang dan Dusun Batusambua (ibukota Desa Tallambalao).
Penulis adalah salah satu warga Dusun Pangaleroang, Desa Tallambalao.
Jembatan itu rusak sejak penulis duduk di bangku kelas enam sekolah dasar.
Tiang pancang tengahnya pernah hilang terbawa derasnya air sungai. Tapi sudah diperbaiki.
Kemudian tahun 2008 lalu, jembatan ini juga pernah sama sekali tak dapat dilalu. Terputus akibat luapa air sungai.
Tapi diperbaiki menggunakan anggaran Pemerintah Desa Tallambalao.(*)