La Nina
Dampak La Nina Dominan Terjadi di Majene, Tepatanya di Tubo, Sendana, Malunda & Ulumanda
Kepala Stasiun BMKG Majene, Agus mengatakan, wilayah Kabupaten Majene yang paling dominan terdampak ialah wilayah bagian utara.
Penulis: Misbah Sabaruddin | Editor: Hasrul Rusdi
TRIBUN-SULBAR.COM, MAJENE - Stasiun Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kabupaten Majene mengeluarkan himbauan untuk mengantisipasi dampak potensi terjadinya Cuaca ekstrem fenomena La Nina.
Fenomena La Nina ini diprediksi juga akan terjadi di Sulawesi Barat.
Salah satu wilayah yang paling terdampak adalah Kabupaten Majene.
Kepala Stasiun BMKG Majene, Agus mengatakan, wilayah Kabupaten Majene yang paling dominan terdampak ialah wilayah bagian utara.
Baca juga: Prakiraan Cuaca Jumat 5 November 2021: Waspada Hujan Lebat & Angin Kencang di Sulbar
Baca juga: Bongkar Pasang Kebijakan PCR Hingga Dugaan Bisnis Tes PCR, Pemerintah Dinilai Kalut

Diantaranya wilayah Tubo, Sendana, Malunda dan Ulumanda.
Empat wilayah tersebut merupakan wilayah yang rawan longsor.
"Sebaran dampak La Nina paling dominan di Majene itu di wilayah utara yakni Tubo, Sendana, Malunda dan Ulumanda," ujar Agus kepada Tribun-Sulbar.com, Kamis (4/11/2021).
Dampak fenomena La Nina di Sulawesi Barat yang paling dominan terjadi sudah dimulai bulan ini, November 2021.
Dan akan berlanjut hingga Februari 2022.
Kemudian masih akan ada gangguan lemah dampak La Nina pada Maret hingga Juli 2022.
Fenomena La Nina ini akan berpengaruh pada intensitas hujan tinggi di wilayah Sulawesi Barat.
Selain Kabupaten Majene, wilayah yang ikut terdampak lainnya yakni Mamuju, Mamuju Tengah, Pasangkayu dan Mamasa.
Agus mengimbau, agar seluruh masyarakat di Sulawesi Barat waspada akan dampak La Nina ini.
"Masyarakat harus juga pro aktif dalam mencari informasi kondisi cuaca terbaru di wilayah masing-masing," sambungnya.