Penyulingan Minyak Nilam

Camat Tabulahan Mamasa Sebut Aktivitas Penyulingan Minyak Nilam Berdampak Buruk Pada Lingkungan

Mayoritas petani beralih produksi dari tanaman jagung ke tanaman nilam karena dianggap lebih menjanjikan.

Penulis: Semuel Mesakaraeng | Editor: Nurhadi Hasbi
Tribun-Sulbar.com/Samuel Mesakaraeng
Banjir kembali kepung perkampungan Desa Burana, Mamasa. 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMASA - Beberapa tahun belakang penyulingan nilam marak terjadi di Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat.

Mayoritas petani beralih produksi dari tanaman jagung ke tanaman nilam karena dianggap lebih menjanjikan.

Bahkan, di Kabupaten Mamasa, Kecamatan Tabulahan, disebut sebagai penghasil minyak nilam terbesar.

Baca juga: Wabup Mamasa Marthinus Tiranda Tanggapi Surat Terbuka Terkait Banjir di Desa Burana

Baca juga: Desa Burana Mamasa Kembali Diterjang Banjir, Sejumlah Rumah Warga Alami Kerusakan

Kendati demikian, belum diketahui berapa jumlah pengusaha penyulingan nilam di Kecamatan Tabulahan.

Camat Tabulahan, Marthina Polopadang saat dikonfirmasi mengaku belum memiliki data terkait jumlah penyulingan nilam.

Mathina mengungkapkan, maraknya penyulingan nilam berdampak buruk bagi lingkungan hidup.

Sebab, proses penyulingan nilam membutuhkan kayu bakar tidak sedikit.

Untuk memenuhi kebutuhan penyulingan, harus menebang pohon dijadikan di hutan untuk dijadikan kayu bakar penyulingan.

"Jika hal terus menerus dilakukan, dapat menyebabkan kerusakan lingkungan hidup. Dampaknya, bisa menyebabkan banjir dan tanah longsor," pungkas Marthina.

banjir bandang di Pangandaran Mamasa
banjir bandang di Pangandaran Mamasa (Tribun Sulbar / Samuel Mesakaraeng)

Diketahui, dalam beberapa bulan terakhir di Kecamatan Tabulahan, kerapa kali terjadi longsor dan banjir bandang.

Untuk mengantisipasi itu, pihaknya lakukan rapat koordinasi bersama Kapolsek, Babinsa, UPTD se-Kecamatan Tabulahan.

Dia mengaku memberi instruksi agar masyarakat memelihara lingkungan.

"Saya sampaikan supaya kita memelihara lingkungan sehingga daerah kita aman dari longsor dan banjir," tandasnya.(*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com/Semuel Mesakaraeng

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved