Pariwisata Mamasa
Fenomena Alam Batu Laledong, Objek Wisata Unik di Kecamatan Pana Mamasa
Konon, pada masa lampau batu ini dianggap sebagai penjaga wilayah Pana.
Penulis: Semuel Mesakaraeng | Editor: Nurhadi Hasbi
TRIBUN-SULBAR.COM, MAMASA - Keindahan alam Kecamatan Pana, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat, memang tak ada duanya.
Udara sejuk, hamparan sawah dan deretan pegunungan hijau menyatu dan memberi suasana keindahan.
Tidak hanya keindahan alam yang dapat diceritakan di Kecamatan Pana.
Baca juga: YUK! Intip Panorama Keindahan Sawah Sengkedan Desa Panura Mamasa
Baca juga: Desa Tondok Bakaru Jadi Daerah Destinasi Unggulan Sulbar, Wabup Mamasa: Kita Beri Dukungan
Tetapi, ada satu objek wisata yang menarik dikunjungi.
Objek wisata ini disebut batu laledong.
Batu laledong berasal dari dua kata, yakni batu dan laledong yang berarti batu goyang.
Batu laledong berada di Lingkungan Liasa, Kelurahan Pana, Kecamatan Pana.
Tepatnya, kurang lebih 50 meter dari poros Nosu-Pana.
Objek wisata yang satu ini memang terlihat biasa-biasa saja.
Di mana terdapat dua batu bersusun di tengah persawahan warga.
Namun, siapa sangka objek wisata ini menyimpan cerita mistik dan keunikan di baliknya.
Konon, pada masa lampau batu ini dianggap sebagai penjaga wilayah Pana.
Di mana masyarakat meyakini, ketika batu itu terjatuh dari atas tumpukan batu lainnya, maka akan ada bencana besar melanda wilayah ini.

Uniknya, objek wisata ini disebut batu laledong karena saat dicungkil menggunakan kayu, batu itu akan bergoyang.
Semakin kecil kayu yang digunakan maka makin keras pula goyangan batu ini.
Meski telah berusia ratusan tahun, namun batu ini tidak pernah bergeser dari posisinya.
"Uniknya, batu ini bisa bergoyang tetapi meskipun telah berusia ratusan tahun, batu ini tidak pernah bergeser dari tempatnya," ungkap Yenly Nintaly Sambo, Puteri Pariwisata Sulbar 2021, Kamis (21/10/2021).
Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com/Semuel Mesakaraeng