VIDEO: Cerita Kepsek SMAN 1 dan Guru MI DDI Polman soal Siswa Naik Rakit ke Sekolah

Aksi nekat para siswa dan guru itu terjadi di Desa Saragian, Kecamatan Alu, Kabupaten Polewali Mandar.

Penulis: Hasan Basri | Editor: Hasrul Rusdi

TRIBUN-SULBAR.COM, POLMAN - Ratusan siswa dan guru di Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar), harus menyebrangi sungai ketika berangkat sekolah.

Pasalnya, tidak ada jembatan penghubung di jalur yang mereka lalui saat menuju ke sekolah.

Aksi nekat para siswa dan guru itu terjadi di Desa Saragian, Kecamatan Alu, Kabupaten Polewali Mandar.

Mereka terpaksa menerobos derasnya air arus sungai.

Baca juga: CERITA Siswi SMKN 1 Alu: Takut Nyebrang Pakai Rakit, Jika Air Sungai Meluap Kembali ke Rumah

Baca juga: Harga Ayam Potong di Pasar Regional Mamuju Tembus Rp 65 Per Ekor

Sejumlah siswa dan guru Kecamatan Alu, Polewali Mandar, menuju sekolah menggunakan rakit bambu.
Sejumlah siswa dan guru Kecamatan Alu, Polewali Mandar, menuju sekolah menggunakan rakit bambu. (Tribun-Sulbar.com/Hasan Basri)

Lebar sungai harus dilintasi yakni 50 meter dengan menggunakan jasa rakit bambu.

Berikut cerita Kepala sekolah SMA Negeri 1 Alu, Kabupaten Polman, Makhtar Dahlan.(*)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

Hijrah Nabi, Hijrah Prestasi

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved