Gempa Mamuju Tengah

13 Fakta Gempa Mamuju Tengah 26 September 2021

Lokasi gempa 2.27 LS (lintan selatan), 119.23 BT (bujur timur) dengan kedalaman 10 km. Kemudian 34 km barat daya Mamuju Tengah - Sulawesi Barat.

Editor: Nurhadi Hasbi
DARYONO BMKG
Informasi titik gempa bumi Mamuju Tengah, Sulbar. 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU TENGAH - Gempa bumi tektonik menggungcang Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat (Sulbar), Minggu (26/9/2021) jelang magrib

Getaran gempa dirasakan hingga ke Kabupaten Mamuju.

Informasi diperoleh dari laman resmi BMKG https://www.bmkg.go.id/ gempa berkekutan magnoitudo 4,9 SR.

Baca juga: Tips Selamatkan Diri Saat Terjadi Guncangan Gempa Bumi

Baca juga: Hasil Analisis BMKG, Gempa 4,9 Magnitudo Mamuju Tengah Akibat Sesar Naik

Terjadi tepat pukul 17.32 WITA.

Lokasi gempa 2.27 LS (lintan selatan), 119.23 BT (bujur timur) dengan kedalaman 10 km.

Kemudian 34 km barat daya Mamuju Tengah - Sulawesi Barat.

Gempa tidak berpotensi tsunami.

Fakta-fakta Gempa Mamuju Tengah 26 September 2021

1. Gempa terjadi pada sore hari pukul 16.32.48 WIB dengan magnitudo 5,0 yang selanjutnya dimutakhirkan menjadi magnitudo 4,9.

2. Episenter terletak pada koordinat 2,29° LS dan 119,19° BT tepatnya di darat pada jarak 39 km arah baratdaya Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, dengan kedalaman hiposenter 36 km.

3. Gempa ini merupakan jenis gempa kerak dangkal (shallow crustal earthquake) yang diduga kuat dipicu oleh aktivitas Sesar Naik Mamuju (Mamuju thrust) dengan mekanisme pergerakan naik (thrust fault).

4. Gempa ini dirasakan sangat kuat di Mamuju Tengah dengan guncangan mencapai skala intensitas III-IV MMI menyebabkan pintu dan jendela rumah berbunyi hingga banyak warga ketakutan dan lari berhamburan keluar rumah.

Sementara itu di Mamuju gempa juga dirasakan dalam skala intensitas III MMI dimana guncangan dirasakan seakan akan ada truk berlalu.

5. Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa tersebut.

6. Gempa ini tidak berpotensi tsunami karena episenternya terletak di darat dengan kekuatan yang relative kecil untuk menjadi gempa pemicu tsunami.

7. Hasil monitoring BMKG hingga malam ini pukul 19.43 WIB belum terjadi aktivitas gempa susulan (aftershocks).
8. Episenter gempa ini terletak berdekatan dengan pusat gempa merusak yang terjadi pada 6 September 1972 magnitudo 5,8 dan gempa merusak pada 8 Januari 1984 magnitudo 6,7.

9. Gempa ini sulit diprediksi, apakah merupakan gempa pendahuluan (foreshock) atau bukan, karena aktivitas gempa kuat memang belum dapat diprediksi.

10. Wilayah Sulawesi Barat memang dikenal sebagai kawasan seismik aktif dan kompleks karena terdapat jalur lipatan dan sesar naik (fold and thrust belt) di lepas pantai dan wilayah pesisir.

11. Keberadaan Sesar Naik Mamuju (Mamuju Thrust) selama ini menjadi penyebab banyaknya aktivitas gempa signifikan dan merusak seperti yang pernah terjadi pada 23 Desember 1915, 11 April 1967 (M6,3), 23 Februari 1969 (M6,9), 6 September 1972 (M5,8), 8 Januari 1984 (M6,7), 7 November 2020 (M5,3), dan15-16 Januari 2021

12. Sejarah mencatat bahwa di pantai barat Sulawesi Barat peristiwa tsunami sudah terjadi sebanyak 3 kali yaitu pada 8 Januari 1984 (M6,7), 23 Februari 1969 (M6,9), dan 8 Januari 1984 (M6,7).

13. Upaya mitigasi bencana gempa dan tsunami baik struktural maupun non struktural secara konkret harus diwujudkan untuk menekan risiko bencana sekecil mungkin yang dapat terjadi di masa yang akan datang. (SUMBER: DARYONO BMKG)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved