Nelayan Hilang
Cerita Nelayan Majene Bertahan 6 Hari di Lautan Lepas, Tampung Air Hujan dan Pancing Cumi
Selama terapung di laut, Mahzar dan Usman hanya bisa pasrah dan berdoa menunggu pertolongan.
Penulis: Nasiha | Editor: Hasrul Rusdi
TRIBUN-SULBAR.COM, MAJENE - Mahzar Dhat Has (47), salah seorang nelayan di Majene yang hilang selama enam hari.
Ia hilang bersama temannya, Usman (35) sejak melaut pada Jumat (27/8/2021).
Selama enam hari, mereka terapung di laut di atas perahu milik Mahzar Dhat Has.
Kepada Tribun-Sulbar.com, Mahzar Dhat Has bercerita cara bertahan hidup selama enam hari terombang-ambing di lautan.
Mereka bertahan hidup dengan bekal air setengah jirgen.
Baca juga: Dua Nelayan Majene Ditemukan 50 Mill di Perairan Sebelum Kota Baru Kalimantan Selatan
"Untung ada sisa air setengah jirgen yang tersimpan di perahu," ujar Mahzar kepada Tribun-Sulbar.com.
Bekal airnya hanya cukup tiga hari.
Mereka lalu mengumpulkan air hujan.
Namun, hanya terkumpul dua gelas.
Untuk makan, mereka memancing cumi lalu dibakar.
"Pancing cumi lalu dibakar dengan bambu. Bambu dipecahkan pake tangan karena tidak ada pisau," lanjutnya.
Perahunya macet, lantaran mesin yang mereka pakai tiba-tiba rusak.
Baca juga: Hari Keempat Pencarian, Dua Nelayan Hilang di Majene Belum Ditemukan
Baca juga: Nelayan Majene Hilang, Tim SAR Mamuju: Cuaca Buruk, Terpaksa Putar Balik
"Kalau perahu bagus sekali, biar ombak besar perahu tetap stabil. Masalahnya di mesin," tukasnya.
Selama terapung di laut, Mahzar dan Usman hanya bisa pasrah dan berdoa menunggu pertolongan.
Tak satupun kapal maupun nelayan yang mereka jumpai. Sementara kondisi keduanya semakin hari kian lemah.
Hingga akhirnya, mereka ditemukan Ramli (31) bersama ketiga temannya.

Ramli adalah nelayan asal Desa Babaluo, Kecamatan Pamboang, Kabupaten Majene.
Keduanya ditemukan sekitar 50 mill di perairan sebelum Kota Baru, Kalimantan Selatan.
Keduanya ditemukan pada Rabu (1/9/2021) sekitar pukul 16.00 Wita.
Untuk sampai ke daratan, mereka menempuh perjalanan sekitar 12 jam.
Mereka tiba di Desa Bababulo pada Kamis (2/8/2021) sekitar pukul 04.00 Wita.
Perahu nelayan itu disimpan di Desa Bababulo.
Kedua nelayan itu diantar pulang warga Desa Bababulo dengan sepeda motor.
Sekitar pukul 07.30 Wita, nelayan itu tiba di Lingkungan Tamo.
Mereka turut disambut warga. (*)
Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Misbah Sabaruddin