Kantor Bupati Mamuju Miring 7 cm Akibat Gempa, Sutinah Suhardi Perintahkan Rehabilitasi Total
Kondisi zona empat pada sebagian kantor bupati Mamuju setelah dilakukan penggalian ternyata adalah tanah timbunan sehingga mempengaruhi kondisi tanah
Penulis: Nurhadi | Editor: Ilham Mulyawan
TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Kantor Bupati Mamuju Miring 7 cm Akibat Gempa, Sutinah Suhardi Perintahkan Rehabilitasi Total
Bupati Mamuju, Hj Sutinah Suhardi melakukan peninjauan di sekitar lokasi Kantor Bupati Mamuju yang rusak akibat gempa bumi yang melanda Sulawesi Barat pada Januari 2021 lalu.
Peninjauan ini dilakukan pada Kamis (3/6/2021) hari ini.
Dalam kunjungannya Sutinah ikut didampingi Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sulawesi Barat, Normansjah Wartabone.
Normansjah mengakui terjadi pergeseran konstruksi tanah pada sebagian lokasi kantor Bupati Mamuju akibat gempa yang terjadi beberapa waktu lalu tersebut.
"Dari semula kemiringan bangunan hanya sekira 2 cm,
"Saat ini kemiringannya telah mencapai 7 cm sehingga ada perubahan dari hasil kajian awal yang semula dinilai hanya rusak sedang ternyata saat ini telah rusak berat," ungkapnya.
Menurutnya,
Kondisi zona empat pada sebagian kantor bupati Mamuju setelah dilakukan penggalian ternyata adalah tanah timbunan sehingga mempengaruhi kondisi tanahnya.
Normansjah juga bilang, kantor bupati Mamuju terbagi dalam empat zona,
Tiga zona yang rusak saat ini sedang dalam pengerjaan.
"Mudah mudahan bulan Agustus yang bagian kiri dan kanan itu sudah bisa difungsikan," ia menambahkan.
Sedangkan pada zona empat, lanjut dia, adalah bagian depan ruang bupati.
"Sampai sekarang ini masih ada pergerakan terikait dengan tanahnya,
"Sehingga itu dinyatakan rusak berat dan diarahkan kita untuk rekontruksi," ungkapnya lagi.
Dia mengaku saat ini masih menunggu petunjuk lagi.
"Kalau itu berhasil direkontruksi lagi kita akan buat bangunan baru, tapi luasan bangunannya tetap sama," terangnya.
Pada kesempatan sama, Bupati Mamuju, Hj Sutinah Suhardi, meminta kantor bupati direhabilitasi total atau direkonstrusi untuk yang rusak berat.

"Kalau tidak direhab total akan berpengaru psikologi pegawai dalam bekerja nantinya,"kata Sutinah.
Dikatakan dalam waktu dekat akan membuat pernyataan tertulis atas kondisi kantor bupati.
"Pernyataan tertulis nantinya diharapkan menjadi pertimbangan atas rencana rekonstruksi ulang karena jika hanya rehab sepertinya kurang meyakinkan,"tututnya.
Diketahui, saat ini bupati dan wakil bupati Mamuju, Sekda dan para asisten berkantor sementara di rujab Sapota (tribun-sulbar.com).