Berita Polman

Plafon MIN 2 Polman Ambruk Tak Sampai Setahun, Sekda Polman Bakal Panggil Rekanan Kerja

Nursaid juga menyebut akan memanggil rekanan atau kontraktor yang mengerjakan sekolah ini.

Penulis: Fahrun Ramli | Editor: Abd Rahman
Tribun-Sulbar.com/Fahrun
PLAFON AMBRUK - Plafon ruang kelas satu Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 2 Polewali Mandar (Polman), di Desa Rea Timur, Kecamatan Binuang ambruk, Kamis (12/11/2025). Beruntung tidak ada murid dan guru jadi korban tertimpa plafon dalam ruang kelas tersebut. 
Ringkasan Berita:
  • Sekretaris Daerah (Sekda) Polewali Mandar (Polman) Nursaid Mustafa menanggapi soal ruang kelas di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 2 Polman ambruk
  • Sekda Polman Nursaid bakal panggil  rekanan atau kontraktor yang mengerjakan sekolah ini.
  • Padahal ruang kelas itu selesai dikerjakan pada akhir 2024 lalu, tak cukup satu tahun plafonnya ambruk.
  • plafon ambruk saat guru ingin memulai proses belajar mengajar 

 

TRIBUN-SULBAR.COM, POLMAN- Sekretaris  Daerah (Sekda) Polewali Mandar (Polman) Nursaid Mustafa menanggapi soal ruang kelas di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 2 Polman, di Desa Rea Timur, Kecamatan Binuang ambruk, Kamis (12/11/2025).

Padahal ruang kelas itu selesai dikerjakan pada akhir 2024 lalu, tak cukup satu tahun plafonnya ambruk.

Nursaid Mustafa mengaku baru mengetahui adanya kejadian ini usai mendapat laporan.

Baca juga: Dinkes Pasangkayu Minta SPPG Penuhi Syarat SLHS, Demi Menjaga Keamanan MBG

Baca juga: Plafon Kelas MIN 2 Polman Ambruk, Siswa Dipindahkan ke Aula

Nursaid menyebut harusnya plafon kelas rampung dikerjakan pada akhir 2024 itu dapat bertahan selama beberapa tahun.

"Berarti ini ada sesuatu yang harus kita cek kembali, kita telusuri dulu seperti apa, kita tidak bisa langsung menuding pekerjaan penyedianya seperti apa," kata Nursaid kepada wartawan.

Dia menyampaikan pengawasan rehab dan perbaikan bagunan sekolah dinaungi dinas pendidikan.

Sehingga kata Nursaid akan koordinasi dengan dinas pendidikan yang lebih paham secara teknis.

Nursaid juga menyebut akan memanggil rekanan atau kontraktor yang mengerjakan sekolah ini.

"Salah satunya itu kita akan panggil rekanan pekerja agar kita tau bagaimana seharusnya," ungkap Nursaid.

Sebelumnya diberitakan, peristiwa ambruknya plafon ini diduga terjadi pada malam hari, saat sekolah tutup.

Pantauan Tribun-Sulbar.com, plafon kelas nampak berserakan menimpa kursi dan meja belajar.

Wali kelas satu, Suryana mengetahui adanya plafon ambruk saat hendak memulai pelajaran.

"Saat saya masuk di kelas, plafon sudah berantakan berserakan timpa meja dan kursi," ungkap Suryana kepada wartawan.

Dia bersyukur lantaran ambruknya plafon ini tidak terjadi pada saat jam pelajaran sekolah berlangsung.

Suryana menyebut ruang kelasnya ini dihuni 14 murid kelas satu untuk proses belajar mengajar.

Sejak tiga bulan terakhir, kata Suryana, plafon ruang kelas sudah nampak retak di bagian sudut.

"Waktu saya pindak ke sekolah ini tiga bulan lalu, sudah ada memang tanda-tanda retak plafonnya," lanjut Suryana.

Disebutkan siswa di ruang kelas plafon ambruk ini terpaksa harus dipindahkan belajar dalam aula.

Lantaran plafon berserakan dalam ruang kelas belum dibersihkan, menuggu arahan dari kepada sekolah.

Saat ini kata Suryana siswa kelas satu berjumlah 14 orang dipindahkan belajar dalam aula.

Dia berharap agar pihak yang mengerjakan pembangunan ruang kelas di sekolahnya ini dapat segera memperbaiki plafon ambruk.

Sementara staf sekolah Usman, menyebut ruang kelas ini selesai dikerjakan pada akhir 2024 lalu.

Disebutkan pihak rekanan atau kontaktor mengerjakan ruang kelas ini bernama PT Arya Perkasa Utama.

"Mulai dikerjakan itu pada awal 2023 dan selesai pengerjaan akhir 2024, belum cukup satu tahun difungsikan lalu ambruk," ungkap Usman.(*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Fahrun Ramli 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved