Cuaca Buruk
Dua Pekan Nelayan di Pasangkayu Tak Melaut Akibat Cuaca Buruk, Harga Ikan Melonjak
Salah satu nelayan, Pua Ati, mengaku tidak berani melaut karena khawatir keselamatan dirinya terancam.
Penulis: Taufan | Editor: Abd Rahman
Ringkasan Berita:
- Nelayan di Dusun Tanjung Babia, Kelurahan Pasangkayu, Kecamatan Pasangkayu, berhenti lebih dari dua pekan terakhir akibat cuaca buruk
- Sejumlah perahu nelayan terparkir rapi di sepanjang bibir pantai, tak ada yang digunakan.
- Pua Ati mengatakan, hasil tangkapan ikan menurun drastis, sehingga mereka harus menaikkan harga jual ikan untuk menutupi kebutuhan sehari-hari.
TRIBUN-SULBAR.COM,PASANGKAYU- Aktivitas nelayan di Dusun Tanjung Babia, Kelurahan Pasangkayu, Kecamatan Pasangkayu, terhenti lebih dari dua pekan terakhir akibat cuaca buruk melanda perairan setempat.
Pantauan Tribun-Sulbar.com, Jumat (14/11/2025), sejumlah perahu nelayan terparkir rapi di sepanjang bibir pantai, tak ada yang digunakan.
Suasana pantai tampak sepi dibanding biasanya, ketika para nelayan sibuk menyiapkan perahu untuk melaut.
Baca juga: Nelayan di Polman Libur Melaut, Cuaca Buruk Gelombang 3 Meter Disertai Angin Kencang
Baca juga: Apes,Rumah Pedagang di Polman Kemalingan saat Berjualan di Pasar, Uang Rp17 Juta dan 5 BPKB Raib
Salah satu nelayan, Pua Ati, mengaku tidak berani melaut karena khawatir keselamatan dirinya terancam.
“Akhir tahun memang cuaca selalu tidak bersahabat. Kita takut melaut karena cuaca di tengah laut sulit diprediksi. Kadang di daratan cerah, tapi di laut bisa terjadi hujan lebat atau gelombang tinggi,” ujarnya.
Kondisi ini berdampak langsung pada pendapatan nelayan.
Pua Ati mengatakan, hasil tangkapan ikan menurun drastis, sehingga mereka harus menaikkan harga jual ikan untuk menutupi kebutuhan sehari-hari.
“Biasanya harga ikan standar, tapi sekarang kami naikkan sekitar Rp10 ribu per kilogram, karena stok terbatas dan ongkos juga naik,” tambahnya.
Harga ikan yang meningkat ini mulai dirasakan konsumen dan pedagang.
Beberapa pedagang mengeluhkan pasokan ikan yang terbatas.
Hal ini diperparah karena nelayan enggan mengambil risiko melaut dalam kondisi cuaca ekstrem.
Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pasangkayu menghimbau para nelayan untuk tidak memaksakan diri melaut selama kondisi cuaca buruk.
Kepala BPBD Pasangkayu, Arhamuddin, mengatakan, pihaknya terus memantau kondisi cuaca dan gelombang laut, serta menekankan pentingnya keselamatan nelayan.
“Kami menghimbau nelayan untuk selalu mengecek prakiraan cuaca, mengikuti informasi dari BMKG, dan menunda aktivitas melaut jika kondisi laut tidak aman,” ujarnya.(*)
Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com Taufan
| Nelayan di Polman Libur Melaut, Cuaca Buruk Gelombang 3 Meter Disertai Angin Kencang |
|
|---|
| Nelayan Mogok Melaut, Stok Ikan di TPI Desa Babana Mamuju Tengah Berkurang |
|
|---|
| Instansi Gabungan di Pasangkayu Cek Peralatan Hadapi Potensi Cuaca Buruk |
|
|---|
| Waspada! BMKG Sebut Angin Kencang Masih Berpotensi Landa Pesisir Mamuju |
|
|---|
| Cuaca Buruk Bikin Ikan Langka, Harga Cakalang di Mamuju Tembus Rp35 Ribu per Kg |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/sulbar/foto/bank/originals/ruk-nelayan-tak-berani-melaut-harga-ikan-merangkak-naik.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.