Wawancara Khusus

Wawancara Khusus Arsal Aras: Dengar dan Catat Aspirasi Warga Hingga Wujudkan Mateng Kota Agropolitan

Penulis: Sandi Anugrah
Editor: Ilham Mulyawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Arsal Aras wawancara khusus dengan Tribun Sulbar

Arsal : Saya bergerak di politik itu yang support saya adalah usaha, saya menjadi anggota DPRD hampir separuh usia saya, saya sekarang berusia 42 tahun dan saya kurang lebih 20 tahun di DPRD, saya rasakan betul periode pertama di subsidi sama orangtua, periode kedua disubsidi orangtua, periode ketiga saya mulai diajari  bagaimana bergerak di jasa perkebunan, bagaimana saya berkebun supaya mendapatkan pendapatan, disitu saya baru bisa merasakan betul bagaimana  saya di poltik itu bisa memberikan kontribusi sosial kepada orang-orang yang ada disekililing saya, disebabkan karena punya pendapatan dari sektor perkebunan tadi, maka bagi saya wajib berkebun dulu, berpendapatan dulu karena masuk ke DPR itu adalah sebuah pengabdian, saya tidak yakin betul kita masuk ke DPRD itu ekonomi kita akan bagus kalau kita tidak punya pendapatan di sektor lain.

Host  : Bagaimana peran didikan orang tua terhadap membentuk Uwe sekarang?

Arsal : jadi bapak saya itu dulu kepala desa, dia kepala desa mendorong saya ke DPR, kemudian setelah saya masuk ke DPR saya merasa ekonomi saya ini bukan tambah baik, tetapi justru ekonomi saya tidak cukup, maka waktu itu pak desa mensubsidi saya waktu menjadi Anggota DPRD di Mamuju, saya di kasih rumah, dikasih mobil, saya dibayarkan telpon, dibayarkan listrik, dibayarkan air, karena kalau tidak seperti itu pendapatan saya tidak cukup untuk menghidupi istri dan anak saya, sehingga waktu itu beliau menyampaikan kepada saya untuk menjadi politisi yang sukses anda harus punya pendapatan, sehingga saat itu saya mulai diajar bisnis, jasa angkutan CPO, dikasih tanah untuk berkebun kakao dan sawit, sehingga dari situlah saya bisa seperti sekarang.

Host : Bagaimana cara Uwe merekatkan kembali harmonisasi terhadap rival pasca Pilkada berakhir?

Arsal : Bagi kami sebenarnya tidak menjadi masalah, model kampanye kami kemarin tidak pernah menjelek-jelekkan calon-calon lain, bahkan kami menyampaikan calon nomor satu, dua dan tiga kurang lebih sama, kami hanya bertarung gagasan, bagi mereka-mereka yang hanya berpikir negatif terhadap pemerintahan dan kami, yah tentu kesannya kurang bagus tetapi bagi saya pasca Pilkada ini sudah selesai semuanya, ayo saya ajak kepada  teman - teman yang lain untuk sama-sama membangun daerah ini dan memikirkan daerah ini, jika ada pemikiran-pemikiran yang logis bagi kami terkait kepentingan daerah dan masyarakat, bukan tidak mungkin kita duduk bersama berkolaborasi memikirkan kepentingan masyarakat kita.

Host : Kira-kira bagaimana komunikasi dengan Pak SDK (Gubernur Sulbar Terpilih) nantinya?

Arsal : Bagi saya dengan Pak SDK saya kira tidak ada masalah, saya puluhan tahun bersama-sama dengan beliau, beliau adalah senior kita, guru kita, sahabat kita, beliau friendly orangnya terbuka dan selama ini saya berkomunikasi dengan baik, di momen Pilkada ketika kita berbeda pandangan sah-sah saja karena kepentingan berbeda, Pak SDK juga mungkin punya kepentingan berbeda disaat itu saya juga punya kepentingan ini yang tidak bisa dipertemukan yang menyebabkan Partai Demokrat itu tidak diberikan kepada saya dan pasca Pilkada saya tau betul dia adalah politisi senior tentu kami akan sama-sama berpikir bagaimana kepentingan daerah saya Mamuju Tengah dan beliau juga tentu akan berpikir bagaimana kepentingan Sulawesi Barat didalamnya ada Mamuju Tengah, saya kira untuk membangu komunikasi dengan Pak Suhardi Duka bagi saya tidak susah karena selama ini komunikasi saya cukup bagus dan beliau juga cukup baik terhadap saya dan saya hormat  kepada beliau, saya kira tidak ada soal bagi saya, insyaallah setiap saat saya bisa berkomunikasi dengan belaiu, namun sampai hari ini saya belum ada berkomunikasi tapi saya kira kita hormatlah karena beliau yang akan melantik kita nantinya.

Host : Sebelum kita mengakhiri perbincangan kita, mungkin ada pesan-pesan terhadap tribuners atau warga Mamuju Tengah pasca Pilkada

Arsal : Pasca Pilkada ini, tentu kita berharap bahwa semua kembali ke aktivitas masing-masing, harapan kami Mamuju Tengah yang kemarin punya perbedaan yang cukup meruncing terhadap politik mari kita akhiri, mari berikan kesempatan kepada kami untuk membangun daerah ini lima tahun kedepan, olehnya itu saya mengucapkan terimakasih banyak warga Mamuju Tengah sudah memberikan partisipasinya dalam Pilkada demi kepentingan daerah kita Mamuju Tengah. (*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Sandi Anugrah