Berita Majene

Uang Nasabah Hilang di Majene Bukan Salah BRI, Ternyata Suka Lakukan Ini hingga Saldo Lenyap

Penulis: Anwar Wahab
Editor: Munawwarah Ahmad
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tim Investigasi pemeriksaan kepada nasabah Haddad Alwi melibatkan pihak bank, di kantor BRI Pellattoang.

TRIBUN-SULBAR.COM, MAJENE  - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) unit pellattoang Kabupaten Majene Sulawesi barat, pastikan saldo nasabah atas nama Haddad Alwi hilang karena kelalaiannya sendiri.

Diberitakan sebelumnya bahwa nasabah atas nama haddad Alwi telah mengaku kehilangan uang Rp 21.500.000. pada 19 Oktober 2024.

Baca juga: Apa Saja Isi Makanan Bergizi Gratis di SMKN 1 Rangas Mamuju? Segini Harga Seporsi

Baca juga: SDN Petunggu Pasangkayu Butuh Ruang Kelas Baru, Kepsek Sudah Sering ke Dinas Pendidikan

Sesuai dengan slogan BRI "melayani dengan sepenuh hati", pengaduan nasabah Haddad Alwi pada tanggal (21/10/2024) langsung ditindaklanjuti oleh petugas BRI cabang Majene .

Selasa tanggal 22 Oktober tim pemeriksa langsung turun tangan untuk mengusut perkara yg membawa Bank milik pemerintah Indonesia, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Diketahui Investigasi pemeriksaan kepada nasabah Haddad Alwi  melibatkan pihak bank, bapak kandung nasabah, Gusnaedi selaku pendamping di kantor  BRI  Pellattoang.

Melalui beberapa tahapan proses penyelidikan kamis 23 Oktober tim audit simpulkan hilangnya  saldo pada rekening atas nama Haddad Alwi itu disebabkan kelalaiannya sendiri dan tidak ditemukan kesalahan dari BRI sesuai dengan bukti data yang ditemukan.

Pihak BRI memperlihatkan seluruh data kepada nasabah yang disaksikan Gusnaedi selaku pendamping,  pemaparan yang detail disimak pihak nasabah, mengiyakan  bahwa atas hilangnya saldo puluhan juta tersebut bukan kesalahan dari pihak BRI.

"Setelah melihat data penjelasan bapak saya selaku pendamping mengiyakan bahwa hilangnya saldo Haddad Alwi bukan kesalahan prosedural BRI melainkan kelalaian adik saya", terang Gusnaedi selaku pendamping.

Lebih lanjut pendamping mengatakan, kelalaian tersebut diduga karena sering klik link-link yang masuk di dalam Hp nasabah, serta beberapa nomor yang menyarankan untuk mendapatkan hadiah berupa uang yang masuk di hp.

"Beberapa link pernah masuk di hp nasabah dan itu biasanya dia klik, itulah yang kemungkinan mengakibatkan nomor beserta pin teretes,"lanjutnya.

Kasus yang sempat mewabah menggandeng BRI kantor unit Pellatoang telah selesai dengan surat pernyataan yang dibuat Rabu 23 Oktober pukul 5:30 WITA, saldo  yang terkuras secara misterius adalah kelalaian nasabah.

Selanjutnya Haddad Alwi  menyampaikan permohonan maaf ke Bank BRI atas kelalaiannya hingga membuat kegelisahan pengguna perbankan.

Dari hal itu Jati Kusuma Sumantri selaku Pimpinan Cabang BRI Majene menghimbau agar nasabah tetap menjaga kerahasiaan data pribadi dan data transaksi perbankan, waspada terhadap modus kejahatan social engineering, jangan mudah percaya dengan nomor tidak dikenal.

laporan wartawan Tribun Sulbar.com Anwar Wahab