TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU TENGAH - Memasuki bulan maulid Nabi Muhammad SAW 1446 Hijriah, harga minyak goreng di Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng), Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar), mengalami kenaikan.
Utamanya harga minyak curah dan minyak kemasan mengalami lonjakan harga.
Baca juga: Wartelsuspas Rutan Majene Jadi Solusi Pelepas Rindu Warga Binaan Kepada Keluarga
Baca juga: Pria Diduga ODGJ di Mamasa Hajar Tetangga hingga Berdarah-darah
Salah seorang pedagang, Hamka (37) mengatakan, kenaikan tersebut dipicu tingginya angka permintaan masyarakat.
Ia menjelaskan, meski tak mengalami kelonjakan harga signifikan, namun minyak goreng naik hingga Rp2 ribu - Rp5 ribu.
"Harganya naik sekitar Rp2 ribu sampai Rp5 ribu Pak," ujarnya Hamka, saat ditemui di kompleks pasar Topoyo, Desa Topoyo, Kecamatan Topoyo, Mateng, Rabu (18/9/2024).
Namun, yang menjadi keluhan pedagang yaitu langkanya minyak goreng subsidi merek "minyak kita".
"Sudah ada sepekan minyak kita (minyak subsidi) kemasan tidak ada di pasaran, cuman yang jerigen isi 5 liter seharga Rp95 ribu hingga Rp105 ribu," katanya.
Ia menjelaskan, harga minyak curah satu liter sebelumnya harga Rp25 ribu sekarang Rp27 ribu.
Sementara untuk minyak curah botol kecil seharga Rp9 ribu menjadi Rp12 ribu.
"Untuk merek Sabrina, Bimoli, Sedaap itu masing-masing mengalami kenaikan harga Rp2 ribu," ujarnya.
Harga minyak Sabrina awalnya Rp16 ribu menjadi Rp18 ribu.
Sementara harga Bimoli sebelumnya Rp23 ribu menjadi Rp25 ribu.
Adapun minyak merek Sedaap dari Rp18 ribu menjadi Rp20 ribu.
"Begitu juga minyak goreng merk lain hampir rata kenaikannya Rp2 ribu sampai Rp5 ribu," tutupnya.
Sementara itu, salah seorang pembeli, Nur (37) mengatakan, kenaikan minyak goreng meski tak seberapa tapi sangat dirasakan dampaknya.
"Meski hanya naik Rp2 ribu tapi bagi masyarakat seperti kami sangat terasa, karena hampir semua kebutuhan pokok naik di bulan ini," keluhnya. (*)
Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Sandi Anugrah