TRIBUN-SULBAR.COM, MAJENE - Haisa pemilik Toko Mama Ullah di Jl Melati, Kecamatan Banggae, Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat mengeluh, harga sembako menjelang bulan Suci Ramadan1445 Hijriah, belum juga turun.
Kenaikan harga sembako di Majene menjelang bulan Ramadan ini menyebabkan sepi pelanggan.
Haisa (43) pedagang sembako mengatakan, semua bahan-bahan naik menjelang bulan Ramadan.
Baca juga: Data BPS, Inflasi Mamuju 1,63 Persen, Majene 2,59 Persen Harga Beras Naik Jadi Penyebab
Baca juga: Harga Beras Melonjak, BEM Universitas Wallacea Mamuju Salurkan Paket Sembako ke Warga Kurang Mampu
"Menjelang bulan Ramadan 1445 H, harga sembako kian mahal" Ungkapnya saat ditemui Tribun di tokonya, pada hari jumat (8/3/2024).
Sembilan Bahan Pokok (Sembako) meliputi yaitu, telur, minyak, gula, tepung, beras, daging, ayam, susu dan ikan.
Haisa menjual beberapa bahan sembako seperti minyak, beras, dan telur.
Kenaikan beberapa jenis sembako yang paling dirasakan oleh haisa adalah beras.
Jenis beras yang dijual haisa ada tiga, yaitu: beras nur madinah, beras nenas, dan beras malolo.
Beras nenas sebelumnya dijual Rp 365 ribu per 25 kg, kini menjadi Rp 385 ribu.
Beras Nur Madinah dari Rp 370 ribu per 25 kg, menjadi 400 ribu
Beras malolo dari Rp 345 ribu per 25 kg, menjadi Rp 375 ribu
Ungkapanya, beras malolo merupakan beras paling standar dengan harga paling murah untuk saat ini, itu kalau soal harga.
"Haisa mengatakan semua beras itu naik, dan kenaikannya langsung tinggi semua" ungkapnya saat ditemui di tokonya.
Dia menambahkan dengan kenaikan harga yang sangat tinggi seperti ini, membuat tokonya sepi pelanggan.
Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Anwar wahab