PSM Makassar

Curhatan Bernardo Tavares, Demi PSM Makassar Rela Tinggalkan Karier di Eropa karena Ini

Editor: Via Tribun
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bernardo Tavares masih yang terbaik Pelatih PSM Makassar. Berikit curahan hati Bernardo Tavares yang rela tinggalkan gemerlap karier di Eropa demi skuat Juku Eja.

TRIBUN-SULBAR.COM - Loyalitas Bernardo Tavares kepada PSM Makassar sudah tak perlu dipertanyakan lagi.

Meski manajemen Juku Eja dilanda masalah finansial, pelatih asal Portugal ini bukannya hengkang, namun justru ikut turun tangan.

Ia rela menjual barang pribadi hingga melelang Trofi Pelatih Terbaik Liga 1 2022/2023 untuk menutup kekurangan gaji pemain dan staf.

Baca juga: Kata PSM Makassar soal Isu Bernardo Tavares Hijrah ke Malaysia hingga Direkrut Persebaya

Pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares saat baru diumumkan bergabung dengan skuat Juku Eja. (Instagram/PSM Makassar)

Rupanya, pengorbanan besar telah dilakukan Bernardo Tavares yang rela meninggalkan karier mentereng di Eropa agar dapat menukangi PSM Makassar.

Sebelum bergabung bersama PSM pada awal musim Liga 1 2022-2023 lalu, ia menikmati kenyamanan sepak bola Eropa saat membesut klub Liga Finlandia, Helsinki IFK.

Selain itu, ia merupakan pelatih segudang prestasi.

Beberapa prestasi di antaranya ialah juara Maldives Premier League, Premier League Macao, hingga Goa Profesional League India.

Bisa dibilang lebih terjamin andai terus melanjutkan karier di negara lain yang ada di Eropa atau setidaknya tetap bertahan bersama Helsinki IFK.

Namun, takdir rupanya membawanya keluar dari zona nyaman dan memutuskan pinangan manajemen PSM.

Sesuatu yang tak disangka-sangka sebelumnya oleh pelatih berusia 43 tahun itu.

Kepada Kompas.com, Bernardo Tavares menegaskan keputusannya menerima kerja sama jangka panjang bukan karena nominal.

Namun, ia dan PSM telah mengikat sebuah komitmen untuk proyek masa depan.

Ia pun mengungkapkan komitmen dari klub ini satu-satunya alasan ia masih bertahan di PSM.

Karena itu, ia tidak terpengaruh dengan isu penunggakan gaji maupun isu masalah finansial.

Baca juga: Bernardo Tavares Sampai Lelang Trofi dan Barang Pribadi, PSM Makassar Rugi Gara-gara Sepi Penonton?

”Tidak hanya soal situasi finansial tetapi juga ada perjanjian apa yang telah kami sepakati bersama bukan saat dimulai, tetapi untuk masa yang akan datang,” tutur Bernardo Tavares.

"Sebab, jika kita respek dengan situasi apa yang telah kami sepakati bersama dan juga dengan situasi finansial, saya akan stay di PSM karena saya respek kontrak dengan PSM," katanya.

Di musim perdananya bersama PSM, meski dengan komposisi tim yang seadanya, ia sukses meracik dan mempersembahkan gelar juara Liga 1 2022-2023.

Hal besar yang telah dinanti-nanti tim berjuluk Juku Eja selama 23 tahun.

Bernardo Tavares pun menceritakan kemantapan hatinya memilih menerima tawaran dari sang agen untuk melatih salah satu klub legendaris di Indonesia.

"Saat itu saya sedang di Liga Finlandia, tetapi saya tidak senang kepada manajemen karena klub tidak setuju untuk mendatangkan pemain yang saya mau dengan harga murah," tutur pelatih berlisensi UEFA Pro itu.

"Klub memilih pemain, tetapi tidak sesuai kualitas dan memiliki harga yang sangat mahal. Setelah saya pergi dari Finlandia, 1-2 hari agen saya menghubungi saya untuk kemungkinan datang ke Indonesia dengan salah satu klub, PSM," katanya.

Ia merasa tak ragu dengan tawaran PSM karena cukup mengetahui sepak bola Indonesia dari rekan sejawatnya yang juga berasal dari Portugal, Eduardo Almeida, sosok yang lebih dulu merasakan atmosfer sepak bola Indonesia.

Baca juga: Gaji Pemain PSM Makassar Lagi-Lagi Nunggak, Bernardo Tavares Minta Bantuan Suporter: Bisa Hancur!

Almeida sempat melatih sejumlah tim di Indonesia, mulai Semen Padang pada Liga 1 2019, Arema FC dari 2021-2022, dan kini melatih RANS Nusantara FC.

Bernardo Tavares banyak mengetahui informasi soal PSM, terutama fanatiknya suporter PSM dalam memberi dukungan ke tim.

Hal itu lantas membuatnya tak ragu untuk segera terbang menuju Indonesia melatih PSM.

"Saya mengetahui sepak bola Indonesia karena saya memiliki teman baik di sana yang sebelumnya melatih di Indonesia dan sekarang masih di Liga Indonesia, Coach Eduardo Almeida," ujar pelatih terbaik Liga 1 2022-2023 itu.

"Saya mau pergi ke PSM karena suporter, karena salah satu klub tertua di Indonesia, klub bermain di AFC Cup, belum pernah menjadi juara selama 23 tahun. Banyak yang dipertimbangkan menjadi sebuah tantangan dan tanggung jawab yang besar," ujarnya.

"Itulah alasan kenapa saya memilih pergi dari Eropa dan pergi ke Asia (Indonesia)," katanya.

Dengan totalitas bekerjanya usai meraih gelar juara musim lalu, manajemen PSM resmi memperpanjang kontrak pelatih Bernardo Tavares selama tiga musim ke depan atau sampai kompetisi musim 2025-2026.

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita Keluar Zona Nyaman, Takdir Tavares Raih Kesuksesan di Liga Indonesia"