TRIBUN-SULBAR.COM,MAMUJU - Akhirnya lahan persawahan di Lingkungan Sampoang, Kelurahan Sinyonyoi, Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), mulai dinormalisasi.
Lahan persawahan itu baru dinormalisasi setelah pascabanjir Oktober 2022 lalu, lahan sawah itu habis tertimbun lumpur bekas banjir.
Ada dua unit excavator yang diturunkan Pemprov Sulbar bekerjasama dengan Pemkab Mamuju untuk mengeruk bekas lumpur yang menimbun puluhan hekatre sawah.
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan (DTPHP) Mamuju Sofyan mengatakan, alat berat excavator itu dari Dinas Pertanian Sulbar dibantu dari kabupaten.
"Alat (excavator) itu sudah tiga hari mengerjakan sawah yang tertimbun lumpur banjir," ungkapnya saat dihubungi Tribun-Sulbar.com, Jumat (22/9/2023).
Sofyan menyebutkan, untuk normalisasi sawah ini ada 15 hekatre yang akan dikerjakan, karena sebagian sudah bisa ditanami padi.
"Iya targetnya 15 hektare, kemarin yang sumbang pembeli BBM alat itu Bupati Mamuju Rp 15 juta untuk solar," katanya.
Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Tamariri Satu Suardi Ali mengatakan, sudah ada beberapa sawah yang sudah diambili bekas lumpur yang kering.
"Iya sudah dikeruk lumpur-lumpur kering bekas banjir kemarin. Ada dua excavator diturunkan beberapa hari lalu," ujar Suardi saat dihubungi Tribun-Sulbar.com, Jumat (22/9/2023).
Suardi mengaku,merasa sangat bersyukur karena sawah petani sudah mendapat perhatian dan setelah ini bisa kembali kompak menanam padi..
Kata dia, setelah normalisasi sawah ini pertanian di daerah Kalukku bisa kembali berjalan lancar, karena sudah banyak warga yang keluhkan kenaikan harga beras.
"Semoga cepat dikerja (dinormalisasi) agar kita petani bisa legah, dan kompak bisa serentak tanam padi lagi," pungkasnya.
Diketahui, banjir yang terjadi pada 11 Oktober 2022 lalu membuat 72 hekatre sawah tertimbun lumpur bekas banjir.
Berbulan-bulan petani tidak bisa menggarap sawah akibat banjir tersebut.
Bahkan sawah yang rusak berat itu sudah tidak tampak lagi seperti sawah, karena sudah rata dan ditumbuhi rumput ilalang.
Sehingga tepat satu tahun pasca banjir sawah di Sampoang Kalukku baru mendapatkan perhatian dari pemerintah.(*)
Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com Abd Rahman