TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Rencana pemerintah untuk menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) disebutk akan berdampak pada multisektoral dan membebani ekonomi masyarakat.
Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Mamuju, Muh Ahyar Latif menuturkan jika pemerintah tetap menaikkan harga BBM, Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam (Badko HMI) Sulawesi Selatan-Sulawesi Barat (Sulselbar), akan menggelar demo besar-besaran untuk menolak kebijakan tersebut.
"Mahasiswa akan turun ke jalan, dan dipastikan ribuan bahkan jutaan masyarakat ikut menyuarakan," ujarnya kepada Tribun-Sulbar.com, Rabu (24/8/2022).
Baca juga: PMII Cabang Mamuju Tolak Wacana Kenaikan Harga BBM
Baca juga: Komkar Mamuju Tolak Rencana Kenaikan Harga BBM, Menyiksa Rakyat, Harga Bahan Pokok Ikut Naik
Kata Ahyar, aksi Badko HMI Sulselbar rencananya akan digelar di sekitar wilayah kantor perwakilan Pertamina Makassar.
Menurutnya, masyarakat sudah cukup menderita dengan dihapuskannya BBM subsidi jenis premium.
"Sudah tidak ada bensin, sekarang Pertalite mau dinaikkan," tegas Ahyar.
Dia menambahkan, sesuai amanat UUD 1945 pasal 33, kebijakan penentuan harga BBM semestinya mengutamakan asas perlindungan kepada masyarakat.
Bukan malah menyengsarakan rakyat.
"Belum sembuh luka kita pasca pandemi covid-19 dan gempa bumi," jelasnya.
Ahyar menilai, naiknya harga BBM di tengah-tengah pemulihan ekonomi masyarakat justru akan sangat berefek.
"Kami telah melakukan konsolidasi akbar, hanya tinggal menunggu instruksi Badko HMI Sulselbar," tuturnya.
Dia berharap, para wakil rakyat ikut menyuarakan jeritan konstituennya, menolak rencana kenaikan harga BBM maupun usulan pencabutan BBM subsidi. (*)
Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Zuhaji