Idul Adha 2022

Doa Menyembelih Hewan Kurban Kambing atau Sapi Milik Sendiri dan Bukan Milik Sendiri

Editor: Hasrul Rusdi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sapi Kurban Milik Presiden RI, Joko Widodo, sudah berada di Masjid Al Ikhlas Simbuang Mamuju, Jl RE Martadinata, Mamuju,Sulawesi Barat (Sulbar),Sabtu (9/7/2022).

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Kementerian Agama RI menetapkan Hari Raya Idul Adha 1443 H jatuh pada Minggu (10/10/2022) besok.

Hari Raya Idul Adha juga sering disebut dengan idul kurban atau lebaran haji.

Hewan yang disembelih dalam kurban diutamakan domba, sesuai yang disyariatkan.

Selain domba hewan untuk berkurban dapat berupa unta, kambing, atau sapi, yang termasuk dalam kalangan Bahimat Al An'am.

Hukum berkurban adalah sunnah muakad atau sunnah yang sangat dianjurkan bagi umat muslim.

Sapi Kurban Milik Presiden RI, Joko Widodo, sudah berada di Masjid Al Ikhlas Simbuang Mamuju, Jl RE Martadinata, Mamuju,Sulawesi Barat (Sulbar),Sabtu (9/7/2022). (Tribun-Sulbar.com/Abd Rahman)

Adapun pelaksanaan penyembelihan hewan kurban ini dapat dilakukan sejak selesainya shalat Idul Adha pada tanggal 10 Dzulhijjah sampai dengan terbenamnya matahari pada tanggal 13 Dzulhijjah atau sampai akhir Hari Tasyrik.

Orang yang menyembelih hewan kurban diutamakan adalah shahibul qurban atau orang yang berkurban itu sendiri.

Namun demikian, apabila shahibul qurban tidak mampu untuk menyembelih sendiri, maka penyembelihannya bisa dilakukan atau diwakilkan oleh orang lain.

Sebelum melakukan penyembelihan, disyariatkan untuk membaca doa terlebih dahulu.

Hewan Milik Sendiri

Jika hewan qurban disembelih sendiri, maka doa menyembelih qurban yang diucapkan seperti ini,

بِسْمِ اللَّهِ وَاللَّهُ أَكْبَرُ اَللَّهُمَّ إِنَّ هَذَا مِنْكَ وَلَكَ

Bismillahi wallahu Akbar, Allahumma inna hadza minka wa laka.

“Dengan menyebut nama Allah, Allah Maha Besar, Ya Allah, sesungguhnya (sembelihan) ini dari-Mu dan untuk-Mu.”

Atau dengan,

بِسْمِ اللَّهِ وَاللَّهُ أَكْبَرُ اَللَّهُمَّ هَذَا عَنِّي وَعَنْ أَهْلِ بَيْتِي

Bismillahi wallahu Akbar, Allahumma hadza ‘Anni wa ‘an Ahli Baiti.

“Dengan menyebut nama Allah, Allah Maha Besar, Ya Allah, ini dari hamba dan dari keluarga hamba.”

Hewan Bukan Milik Sendiri

Jika hewan qurban yang disembelih bukan milik sendiri, artinya si penyembelih statusnya hanya sebagai wakil, maka lafal doa menyembelih qurban seperti ini,

بِسْمِ اللهِ، وَاللهُ أَكْبَرُ، اَللَّهُمَّ هَذَا عَنْ فُلَانٍ

Bismillahi wallahu Akbar, Allahumma hadza ‘an fulan (sebutkan nama pemiliknya)

“Dengan menyebut nama Allah, Allah Maha Besar, Ya Allah ini dari si fulan (sebutkan nama pemiliknya)”

Atau dengan,

بِسْمِ اللهِ، وَاللهُ أَكْبَرُ، اَللَّهُمَّ تَقَبَّلْ مِنْ فُلاَنٍ وَآلِ فُلَانٍ

Bismillahi wallahu Akbar, Allahumma taqabbal min fulan (sebutkan nama pemiliknya) wa aali fulan (sebutkan nama pemiliknya)

“Dengan menyebut nama Allah, Allah Maha Besar, Ya Allah terimalah (Kurban ini) dari fulan (sebutkan nama pemiliknya) dan keluarga fulan (sebutkan nama miliknya).”

Adapun cara penyembelihan hewan qurban harus memenuhi tata cara penyembelihan dan syarat-syaratnya.

Ini dimaksudkan untuk mengikuti sunnah seperti yang dituntukan oleh Rasulullah SAW.

- Hewan dihadapkan ke kiblat sewaktu disembelih

- Menggunakan alat yang tajam yang mampu mengalirkan darah

- Tasmiyah (membaca basmallah). Dalam membaca basmalah tidak perlu ditambah Ar Rahman dan Ar Rahiiim. Mayoritas ulama mengatakan yang wajib adalah bismillah (dan takbir) ketika menyembelih.

- Membaca takbir

- Setelah mambaca bismillah dan bertakbir kemudian membaca doa untuk orang yang berqurban

- Menyembelih hewan kurban dengan cara yang baik, yakni menggunakan alat yang tajam dan dilewatkan pada bagian tubuh yang akan disembelih dengan kuat dan dengan cepat.

Niat Puasa Tarwiyah & Arafah

Melansir Buku Panduan Ibadah Muslimah oleh Ust.M. Syukron Maksum, berikut bacaan niat puasa sunnah Tarwiyah dan Arafah dalam bahasa Arab, latin, dan artinya.

Niat Puasa Tarwiyah:

نويتُ صومَ تَرْوِيَة سُنّةً لله تعالى

Nawaitu shauma tarwiyah sunnatan lillahi ta'ala

Artinya: “Saya niat puasa Tarwiyah, sunah karena Allah ta’ala.”

Niat Puasa Arafah:

نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِّلِه تَعَالَى

Nawaitu shauma arafah sunnatan lillahi ta'ala

Artinya: “Saya niat puasa Arafah, sunah karena Allah ta’ala.”

(*)