AFC Cup 2022

PSM Kalah dari Tampines Rovers, Tavares Minta AFC Terapkan VAR 'Banyak Harusnya Dikartu Merah'

Penulis: Suandi
Editor: Ilham Mulyawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pelatih PSM Makassar Bernardo Tavares berdiskusi dengan asistennya saat pertandingan melawan Arema FC pada babak penyisihan grup D Piala Presiden 2022 yang berakhir dengan skor 0-1 di Stadion Kanjuruhan Kepanjen Kabupaten Malang, Sabtu (11/6/2022) malam. Usai kalah dari Tampines Rovers, Tavares memohon kepada AFC agar segera menggunakan VAR

TRIBUN-SULBAR.COM - Pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares mengkritik kinerja wasit dalam turnamen AFC Cup 2022.

Bernardo Tavares juga menyarankan penggunaan Video Assistant Referee (VAR) demi meminimalkan kesalahan wasit.

"Saya mohon kepada AFC, gunakanlah VAR," kata Bernardo Tavares dikutip dari Kompas.com pada Rabu (29/6/2022).

Sebab, Bernardo Tavares menilai wasit yang memimpin jalannya pertandingan PSM Makassar vs Tampines Rovers pada Senin (27/6/2022) gagal mengontrol jalannya permainan.

Terbukti dengan pelanggaran yang dilakukan pemain Tampines Rovers terlampau keras dan membahayakan pemain PSM Makassar.

Pemain PSM Makassar M Rizky Eka Pratama dijaga ketat kiper Tampines Rover saat laga babak penyisihan Grup H AFC Cup 2022 yang berakhir dengan skor 1-3 di Stadion KLFA, Malaysia, Senin (27/6/2022) malam WIB.

Baca juga: Wiljan Bermodal Semangat Lawan Tampines Rovers, Tavares Sebut 3 Pemain The Stags Patut Dijaga Ketat

Baca juga: LINK Streaming PSM Makassar vs Tampines Rovers, 4 Pemain The Stags Ditakuti Tavares

Bahkan ganjaran kartu kuning dari sang pengadil lapangan untuk pemain Tampines Rovers dianggapnya sedikit.

Padahal, menurutnya, lawan banyak melakukan pelanggaran sehingga layak diberi kartu kuning.

Wasit sempat memberikan kartu kuning kedua kepada Christopher van Huizen di menit ke 30.

Tetapi, satu kartu merah yang dikeluarkan wasit pada pertandingan ini juga dirasa kurang.

"Lihat saja videonya. Saya tidak perlu lihat lagi karena itu terjadi di depan saya. Ada banyak pemain yang harusnya diberi kartu merah."

"Saya bukan wasit, tapi saya tahu aturan. Jika saya tidak tahu aturan, saya pasti tidak akan dapat lisensi pro," bebernya.

Sebagai juru taktik, Bernardo Tavares sadar harus melindungi pemain di lapangan.

Termasuk pula dari pelanggaran yang berpotensi menyebabkan cedera serta keputusan yang keliru dari wasit.

Kemarahannya pun ditujukkan sepenuhnya pada wasit yang memimpin jalannya pertandingan. Bukan kepada tim ataupun pemain-pemain lawan.

Ia berharap AFC berbenah dari apa yang terjadi pada pertandingan ini. Menurutnya kompetisi yang prestisius di Asia perlu kualitas yang lebih baik lagi.

"Memang kadang-kadang wasit membuat keputusan yang benar dan keputusan yang salah. Tapi hari ini, dia banyak sekali buat kesalahan."

"AFC adalah kompetisi yang bagus. Saya hargai itu. Tapi apa yang terjadi hari ini tidak boleh terulang lagi. Pemain saya tidak layak mendapatkan ini," ungkapnya

(Tribun-Sulbar.com/Al Fandy Kurniawan)