TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Warga Lingkungan Landi, Kelurahan Rangas, Kecamatan Simboro, Mamuju, Sulbar mulai mendirikan tenda pengungsian di atas bukit.
Warga mendirikan tenda pengungsuan pascagempa 5,8 Magnitudo terjadi di Mamuju, Sulbar pada siang hari pukul 13.32 Wita.
"Kencang sekali tadi goyangannya waktu gempa, jadi kami takut," kata salah satu warga Rangas, Ali, saat ditemui di lokasi pendirian tenda, Rabu (8/6/2022).
Sementara itu, lanjut Ali pendirian tenda dilakukan karena khawatir terjadi gempa susulan.
Apalagi, sudah pernah kejadian 15 Januari 2021 lalu.
"Dulu kan gempa pertama siang hari dulu, baru ada susulan dini hari. Ini yang dikhawatirkan jangan sampai seperti begitu lagi," ungkap Ali.
Dia menceritakan saat gempa terjadi dirinya bersama keluarganya langsung keluar dari rumahnya.
Atas kejadian tersebut tidak ada kerusakan di bagian rumahnya.
Dia mengaku sudah menerima bantuan gempa bumi tahap satu.
"Alhamdulillah kita semua selamat, makanya kita inisiatif pasang tenda takutnya ada gempa susulan," ujarnya.
Sebelumnya, prakirawan BMKG Majene Muhammad Sultan Djakaria, mengatakan gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.
Dikatakan, setelah gempa bumi 5,8 magnitudo sudah terjadi gempa susulan magnitudo 2,8.
"Gempa terjadi tidak berpotensi tsunami," kata Muhammad Sultan Djakaria, melalui pesan WhatsApp, Rabu (8/7/2022).
Namun dia mengimbau masyarakat tetap menjauhi gedung-gedung tinggi.
"Harap tetap tenang, gempa ini tidak berpotensi tsunami dan jangan percaya isu-isu atau info yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenaran nya," tandasnya.(*)
Laporan wartawan TRIBUN-SULBAR.COM, Habluddin