TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Penangan stunting di Sulbar yang belum turun-turun perlunya aksi radikal dalam menurunkan angka stunting.
Hal tersebut, disampaikan Wakil ketua Komisi IV DPRD Sulbar Hatta Kainang, saat hadiri podcast Tribun-Sulbar.com pada acara Bicara Sulbar, Senin (23/5/2022) malam.
"Jadi kalau saya satu minggu di Komisi IV. Ini akan lihat nanti bagaimana penganggaran Dinkes," kata Hatta.
Sementara itu, pentingnya kolaborasi pemerintah dalam penanganan stunting di Sulbar.
Termasuk, warning stunting harus terus digaungkan.
"Kalau perlu penanganannya model ayo vaksin harusnya disamakan. Jadi perlu memang penanganan radikal dalam menangani stunting," ungkap Hatta.
Karena dampaknya berbahaya bagi daerah dan bangsa.
Sehingga, adanya efek didapatkan dalam penanganan stunting di Sulbar.
"Jadi jika semua bersama-sama angka stunting ini bisa diturunkan," tandasnya.
Data Stunting Sulbar
Kabupaten Majene, menjadi daerah dengan angka stunting tertinggi di Sulbar, mencapai 35,7 persen.
Kemudian disusul Kabupaten Mamasa 33,7 persen dan Pasangkayu 28,6 persen.
Sementara Polewali Mandar 36 persen, Mamuju 30,3 persen dan Mamuju Tengah 26,3 persen.(*)