TRIBUN-SULBAR.COM - Legislator terus mendesak pemerintah untuk segera mengendalikan harga kebutuhan pokok yang tengah melambung tinggi, khususnya harga minyak goreng.
Puan Maharani selaku Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia menyatakan, harga kebutuhan pokok yang melambung tinggi semakin menambah beban masyarakat ditengah situasi pandemi Covid 19.
Ia telah meminta kepada Presiden Republik Indonesia Joko Widodo agar jajarannya untuk mengendalikan harga sembako.
"Beberapa kebutuhan pokok seperti telur, bawang, dan cabai harganya belum kembali stabil sejak akhir tahun lalu. Bahkan minyak goreng pun juga masih mahal meski pemerintah sudah memberi acuan harga Rp 14 ribu per liter," kata Puan Maharani.
Ketua DPR Puan menginginkan pemerintah untuk menyalurkan minyak goreng murah bersubsidi secara merata.
Baca juga: Konsumen Pasar Lama Mamuju Keluhkan Telur dan Minyak Goreng Masih Mahal
Baca juga: Konsumen Pasar Lama Mamuju Keluhkan Telur dan Minyak Goreng Masih Mahal
Harga minyak goreng saat ini, di pasaran bahkan mencapai nilai sebesar Rp 20 ribu pe liter.
"Stok minyak subisidi masih sangat langka di pasaran, baik pasar tradisonal maupun ritel, sehingga warga masih belum merasakan program tersebut," terangnya.
Para pedagang di pasar mengaku masih menjual minyak goreng dengan harga yang tinggi.
Sebab, masih mendapat harga yang maha dari agen.
"Penyaluran minyak murah bersubsidi juga harus merata di seluruh daerah sehingga dapat dirasakan oleh rakyat," ungkapnya.
Politisi dari PDI-P itu menyebutkan pemerintah perlu menyiapkan petunjuk teknis (juknis) untuk pemerintah daerah dalam penyaluran subsidi minyak goreng murah.
Sehingga pemerintah daerah bisa bergerak dengan cepat menerapkan program minyak goreng murah di wilayahnya.
"Kami juga mendukung pemda menggelar sebanyak mungkin operasi minyak goreng agar dapat membantu masyarakat, khususnya warga kelas menengah ke bawah yang perekonomiannya belum stabil dampak pandemi Covid 19," bebernya.
(Tribun-Sulbar.com/Al Fandy Kurniawan)