TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Pembongkaran paving blok kembali dilakukan pihak pemilik material di tenda perawatan darurat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Regional Sulawesi Barat (Sulbar).
Menurut pihak rumah sakit pemasangan paving blok dilakukan di masa tanggap darurat tepatnya bulan dua pascagempa.
Saat itu, Doni Monardo sebagai Ketua BNPB Pusat berkunjung ke RSUD Regional Sulbar.
Kunjungannya didampingi Sekprov Sulbar, Muhammad Idris, Kepala Bappeda Sulbar, dan pihak rumah sakit.
"Pak Doni perintahkan ke kita untuk memasang fasilitas di tenda perawatan. Makanya kita tindak lanjuti karena waktu itu masa tanggap darurat," kata Direktur Rumah Sakit dr Indahwati Nursyamsi.
Pasien dirawat tenda sudah mendapatkan fasilitas memadai, sehingga Doni Munardo kembali berkunjung dan mengapresiasi langkah dilakukan rumah sakit.
Apalagi, sebelumnya terlihat tenda pasien tidak memadai dan jauh dari standar pelayanan rumah sakit lapangan.
Baca juga: Paving Blok Dibongkar, Ruang Perawatan Tenda Darurat RSUD Regional Becek Tergenang
Baca juga: Walau Pandemi Covid-19, Generasi Muda Pasar Baru Tinambung Polman Tetap Meriahkan HUT ke-76 RI
Awalnya, pemasangan fasilitas tenda perawat dipasang di rumah sakit dalam rangka memberikan pelayanan.
"Agar pelayanan rumah sakit tetap berjalan pascagempa," ungkap dr Indah.
Sedianya, menggunakan dana bantuan sosial pangan (BSP), namun saat pengajuan ke pusat permohonan pemprov tidak di acc.
"Makanya digeser ke permintaan dana belanja tidak terduga (BTT). Pada saat itu saya sudah minta pengarahan sama Pak Sekda dan pak sekda arahkan minta dana BTT," bebernya.
Kemudian, menghadap langsung ke gubernur meminta solusi dan Gubernur sudah menyutujui untuk permintaan dana BTT dengan menandatangani disposisi pada bulan april 2021.
"Disposisi Pak Gubernuru langsung ke BPKAD untuk menindaklanjuti ini persoalan, makanya kita teruskan ke sana sampai di sana tidak ada solusi diberikan kepada kami," tuturnya.
Sehingga, terkatung-katung tidak ada penyelesaian dan pihak kontraktor sudah mendesak karena sejak bulan 2 dikerja belum juga dibayarkan.
"Kami harap ada solusi dari pemerintah kepada kami di rumah sakit," tandasnya.(*)
Laporan Wartawan TRIBUN-SULBAR.COM, Habluddin