TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Ketua DPRD Sulawesi Barat (Sulbar), Suraidah Suhardi, menanggapi paving block RSUD Regional Sulbar yang dibongkar.
Politisi Partai Demokrat ini menyayangkan hal tersebut harus terjadi.
"Tidak mengherankan," Kata Suraidah melalui pesan WhatsApp ke Tribun-Sulbar.com, Senin (16/8/2021) malam.
Suraidah ternyata sudah mengingatkan Direktur RSUD Regional Sulbar, dr Indahwati Nursyamsi saat berkunjung ke rumah sakit milik Pemprov tersebut.
"Jadi saya sempat menanyakan ke Ibu Direktur dan mengatakan bahwa tunggu saja ini akan menjadi bom waktu," kata Suraidah mengingatkan.
Mantan Ketua DPD KNP Mamuju ini menilai, kondisi tersebut sangat memalukan pemerintah provensi, harusnya kontraktor sudah dibayar.
"Andaikan saya ini kontraktornya ini rumah sakit terus tidak dibayar-bayar, saya demo, dan akhirnya betul inikan bikin malu pemerintahan," tutur politisi kelahiran Ujung Pandang tersebut.
Pekerja membongkar paving block dia area tenda perawatan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Regional Sulawesi Barat, Senin (16/8/2021).
Salah satu pekerja batako Usman, mengatakan, rekanya diperintahkan oleh bosnnya untuk membongkar semua batako.
Lantaran pihak RSUD Regional Sulbar belum membayar biayanya.
"Sudah delapan bulan belum di bayar-bayar ada sekitar RP 80 juta belum di bayar pemborongnya ini," ungkapnya.
Baca juga: Paving Block RSUD Regional Sulbar Dibongkar, Pelaksana Proyek: Itu Sudah Hak Mereka
Baca juga: BREAKING NEWS: Paving Block di RSUD Regional Sulbar Dibongkar Lantaran Belum Dibayar
Usman mengatakan, seluruh paving blok yang berada di area tenda perawatan akan dibongkar.
Padahal paving blok tersebut sangat berarti karena jika paving blok dibongkar dipastikan tenda untuk pasien akan becek kalau hujan.
"Selain paving blok ada juga pasir belum di bayar," ucap Usman.
Hingga saat ini Tribun-Sulbar.com mencoba mengkonfirmasi Direktur RSUD Regional Sulbar namun sambungan telpon tidak bisa terhubung.(*)
Laporan Wartawan Abd Rahman Tribun-Sulbar.com