Khazanah Islam

Rahasia Kemudahan Lewat Doa, Akses Langsung ke Allah di Waktu Mustajab

Allah Maha Mengetahui apa yang terbaik bagi hamba-Nya. Pengabulan doa bisa dalam tiga bentuk langsung dikabulkan.

Editor: Abd Rahman
grid.id
Doa Islam - ilustrasi doa islam sebelum memulai aktivitas di pagi hari 

TRIBUN-SULBAR.COM- Dalam ajaran Islam, doa memegang peranan sentral sebagai jembatan komunikasi antara hamba dengan Sang Pencipta, Allah SWT. 

Lebih dari sekadar permohonan, doa adalah ibadah, wujud penghambaan, dan pengakuan akan keterbatasan diri serta kebesaran Allah yang Maha Kuasa atas segala sesuatu. 

Keberadaan doa ini membawa kemudahan yang luar biasa bagi umat Muslim dalam menghadapi berbagai tantangan hidup.

Janji Allah dalam Al-Qur'an dan Sunnah

Al-Qur'an secara eksplisit menegaskan kemudahan dalam berdoa. Allah SWT berfirman dalam Surat Ghafir ayat 60:

"Berdoalah kepada-Ku, Aku akan kabulkan doa kalian. Sungguh orang-orang yang menyombongkan diri karena enggan beribadah kepada-Ku, akan dimasukkan ke dalam neraka Jahannam dalam keadaan hina dina."

Baca juga: BWS V Sulawesi Ralat Pernyataan Soal Izin Tambang: PT Jaya Pasir Andalan Kantongi Rekomendasi Teknis

Baca juga: VIRAL,Guru Joget-Joget di saat Sekolah Terendam Banjir, Netizen Justru Bela Guru

Ayat ini menunjukkan bahwa Allah tidak hanya memerintahkan hamba-Nya untuk berdoa, tetapi juga menjanjikan pengabulan. 

Ini adalah bentuk kemudahan pertama: akses langsung kepada Allah tanpa perantara, kapan pun dan di mana pun.

Selain itu, banyak ayat lain yang menegaskan hal serupa, seperti dalam QS. Al-Baqarah ayat 186:

"Apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang Aku, sesungguhnya Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Maka, hendaklah mereka memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku agar mereka selalu berada dalam kebenaran."

Hadis Nabi Muhammad SAW juga banyak menguatkan konsep kemudahan doa ini. Salah satu doa yang diajarkan Rasulullah SAW untuk memohon kemudahan adalah:

"Allahumma laa sahla illa maa ja'altahu sahlaa, wa anta taj'alul haznaa idza syi'ta sahlaa."

Artinya: "Ya Allah, tidak ada kemudahan kecuali yang Engkau buat mudah. Dan Engkau menjadikan kesedihan (kesulitan), jika Engkau kehendaki pasti akan menjadi mudah." (HR. Ibnu Hibban)

Doa Nabi Musa AS dalam menghadapi Firaun juga menjadi contoh kemudahan dalam berkomunikasi dengan Allah, sebagaimana tercantum dalam QS. Thaha ayat 25-28:

"Qāla Robbis rohli sodri, Wa yassirli amri, Wahlul 'uqdatan min lisani, Yafqahu qauli."

Artinya: "Ya Tuhanku, lapangkan untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskan kekakuan dari lidahku, agar mereka dapat dengan mudah mengerti perkataanku."

Kemudahan Akses dan Waktu Mustajab

Kemudahan berdoa tidak hanya terletak pada janji pengabulan, tetapi juga pada akses yang sangat mudah.

Seorang Muslim dapat berdoa kapan saja, di mana saja, dalam keadaan apa pun. 

Namun, ada beberapa waktu dan kondisi yang disebut sebagai waktu mustajab (waktu di mana doa lebih besar kemungkinannya dikabulkan), yang menambah kemudahan ini:

Sepertiga Malam Terakhir: 

Waktu di mana Allah turun ke langit dunia dan berfirman,

"Siapa yang berdoa kepada-Ku, pasti Aku kabulkan."

Antara Azan dan Iqamah: 

Doa yang dipanjatkan pada waktu ini tidak akan ditolak.

Setelah Salat Wajib: Hati masih dalam keadaan khusyuk dan tenang.

Pada Hari Jumat: Terutama antara waktu Ashar hingga Maghrib.

Saat Hujan Turun: Pintu langit terbuka dan rahmat Allah turun.

Saat Sujud dalam Salat: Posisi terdekat seorang hamba dengan Tuhannya.

Waktu Berbuka Puasa: Doa orang yang berpuasa tidak ditolak hingga ia berbuka.
Makna Kemudahan Doa

Kemudahan doa bukan berarti setiap permintaan akan langsung terkabul sesuai keinginan hamba. 

Allah Maha Mengetahui apa yang terbaik bagi hamba-Nya. Pengabulan doa bisa dalam tiga bentuk langsung dikabulkan.

Ditunda untuk waktu yang lebih tepat. Diganti dengan sesuatu yang lebih baik di dunia atau akhirat.

Yang terpenting adalah keyakinan dan keikhlasan dalam berdoa, sebagaimana sabda Nabi SAW: 

"Berdoalah kepada Allah dengan keyakinan akan dikabulkan. Dan ketahuilah bahwa Allah tidak mengabulkan doa dari hati yang lalai." (HR. Tirmidzi)

Dengan memahami kemudahan dan kekuatan doa, setiap Muslim diajak untuk senantiasa mendekatkan diri kepada Allah, memohon pertolongan dan petunjuk dalam setiap aspek kehidupan, karena sesungguhnya

"sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan" (QS. Al-Insyirah: 5-6). 

Doa adalah wujud pasrah dan tawakal, yang membawa ketenangan jiwa dan kekuatan batin dalam menghadapi segala ujian.(*)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved