Jembatan Pasangkayu

Penyebab Proyek Jembatan di Desa Randomayang Pasangkayu Terhenti, Dikerja Sejak 2024

Pembanguan kepala jembatan itu belum rampung hingga saat ini, meski telah dimulai sejak tahun 2024 lalu.

Editor: Munawwarah Ahmad
Tribun Sulbar / Taufan
PROYEK PEMBANGUNAN JEMBATAN - Kondisi pondasi jembatan di Dusun Batio, Desa Randomayang, Kabupaten Pasangkayu, menjadi sorotan masyarakat. Pasalnya jembatan yang menelan anggaran Rp 190 juta itu, belum rampung meski sudah menyebrang tahun. Dinas PUPUR Pasangkayu sebut akibat terkendala keterbatasan anggaran. 

TRIBUN-SULBAR.COM, PASANGKAYU - Warga Desa Randomayang, Kabupaten Pasangkayu, Sulawesi Barat (Sulbar) mulai mempertanyakan kelanjutan pembangunan jembatan di wilayah mereka. 

Jembatan yang dibangun di Dusun Batio tersebut hingga kini belum kelar.

Baca juga: Dekan FEB UT Ungkap Keunggulan Sistem Belajar Cetak Lulusan Terbanyak Lolos CPNS 2023 Lampaui UGM

Baca juga: Mau Puasa Kamis? Ini Bacaan Niat Puasa Kamis Lengkap Terjemahannya

Padahal jembatan tersebut dibangun sejak tahun 2024 lalu. 

Kok bisa?

Pembanguan kepala jembatan itu belum rampung hingga saat ini, meski telah dimulai sejak tahun 2024 lalu.

Proyek jembatan abutmen telah menelan anggaran Rp 190 juta rupiah.

Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Pasangkayu, Sunar, saat ditemui di kantor PUPR Pasangkayu, memberikan klarifikasi terkait hal tersebut.  

Di ruang kerjanya, Sunar menjelaskan bahwa proyek jembatan abutmen memang direncanakan dalam dua tahap.

Tahap pertama yang baru selesai ini baru meliputi pembangunan struktur penyangga. 

"Pekerjaan jembatan ini dua tahap, tahun ini baru akan direncanakan lantainya, namun DPA-nya belum keluar," ungkap Sunar, Senin (19/5/2025).
 
Sunar mengakui adanya keterlambatan dalam proses penganggaran untuk tahap kedua, disebabkan efisiensi anggaran.

Selain itu, ia juga menyayangkan kurangnya sosialisasi dari pihak rekanan kepada masyarakat sehingga menimbulkan kesalahpahaman.  

"Seharusnya pihak rekanan memberikan penjelasan/sosialiasi kepada masyarakat  sebelum dimulai pekerjaan, agar tidak terjadi miskomunikasi," tambahnya.  

Akan tetapi Sunar memastikan bahwa pembangunan tahap kedua akan tetap diprioritaskan, meski terkendala oleh efisiensi anggaran.

"Sebenarnya tahun ini sudah masuk DPA, tapi adanya efisiensi jadi terkendala, namun kami akan tetap prioritaskan agar segera dilanjutkan," tegasnya.  

Pihaknya berkomitmen untuk menyelesaikan proyek tersebut sesuai rencana dan memberikan penjelasan yang lebih transparan kepada masyarakat ke depannya.

Catatan

Abutment jembatan (juga disebut kepala jembatan atau pangkal jembatan) adalah bangunan bawah jembatan yang terletak di kedua ujung jembatan.

Abutment berfungsi sebagai penopang struktur atas jembatan, meneruskan beban dari jembatan ke pondasi, dan sebagai dinding penahan tanah di sisi jembatan. 

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com Taufan

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved