Anak Putus Sekolah

Seribu Anak Tidak Sekolah di Polman Dikembalikan ke PKBM Lewat Program Paket Belajar, Ini Rinciannya

Para ATS ini nampak dikumpulkan di aula Kantor Bupati Polman Jl Ratulangi Kelurahan Pekkabata Kecamatan Polewali.

Penulis: Fahrun Ramli | Editor: Munawwarah Ahmad
Tribun Sulbar / Fahrun Ramli
ANAK PUTUS SEKOLAH - Sebanyak 1.150 Anak Tidak Sekolah (ATS) di Kabupaten Polewali Mandar (Polman) akhirnya dapat kembali mengenyam pendidikan atau dikembalikan ke sekolah, Kamis (8/5/2025). Para ATS ini nampak dikumpulkan di aula Kantor Bupati Polman Jl Ratulangi Kelurahan Pekkabata Kecamatan Polewali. 

TRIBUN-SULBAR.COM, POLMAN - Sebanyak 1.150 Anak Tidak Sekolah (ATS) di Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar) akhirnya dapat kembali mengenyam pendidikan atau dikembalikan ke sekolah, Kamis (8/5/2025).

Para ATS ini nampak dikumpulkan di aula Kantor Bupati Polman Jl Ratulangi Kelurahan Pekkabata Kecamatan Polewali.

Baca juga: 150 Jemaah Calon Haji Pasangkayu Mulai Kumpul Koper Ke Kemenag Pasangkayu

Baca juga: Perempuan Tetiba Hajar Pemilik Warung di Sidorejo Polman Pakai Tabung Gas 3 Kg Ditangkap Polisi

Mereka mengikuti kegiatan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Polman terkait intervensi ATS.

ATS kembali ke sekolah ini lewat program paket belajar di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM).

Data Disdikbud Polman sebanyak 200 ATS kembali ke sekolah lewat program belajar paket A.

Kemudian program belajar paket B sebanyak 350 pelajar, dan paket C sebanyak 600 pelajar.

Kepala Disdikbud Polman Andi Rajab menyampaikan data jumlah ATS di Polman capai 12 ribu lebih.

"Kini mengalami penurunan, karena kita kembalikan ke sekolah ini ada 1.050 anak lewat PKBM program paket belajar," kata Andi Rajab kepada wartawan.

Dia mengatakan data 12 ribu ATS di Polman juga masih butuh verivikasi lantaran banyaknya data ganda.

Sementara program dikembalikannya ATS ke sekolah ini lewat pendataan dari PKBM di desa-desa.

Andi Rajab mengungkapkan dua faktor sehingga ATS di Polman masih cukup banyak.

"Ini karena jarak ke sekolah dengan tempat tinggal cukup jauh seperti di Kaleo, dan faktor kurang mampu atau kemiskinan," ungkapnya.

Dia juga menyampaikan rendahnya kesadaran orang tua siswa yang tidak menyekolahkan anaknya.

Sementara itu bupati Polman, Samsul Mahmud menyampaikan ATS merupakan masalah utama yang harus dapat penanganan prioritas.

Dia menyebut saat ini ada tiga permasalahan butuh segera penanganan prioritas, seperti ATS, kemiskinan dan masah sampah.

"Selai kegiatan intervensi ATS untuk kembali ke sekolah, kita juga mulai menjalankan program nasional yakni sekolah, rakyat," kata bupati Polman, Samsul Mahmud kepada wartawan.

Sebelumnya diberitakan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Polewali Mandar (Polman) mencatat jumlah Anak Tidak Sekolah (ATS) mencapai 12.070, Rabu (7/5/2025).

Dari total 12.070  ATS tersebut, usia 7–12 tahun tercatat sebanyak 1.694 anak, terdiri dari 906 laki-laki dan 788 perempuan.

Sementara usia 13–15 tahun berjumlah 2.864 ATS dengan rincian 1.648 laki-laki dan 1.216 perempuan. 

Angka tertinggi terdapat pada kelompok usia 16–18 tahun, yaitu 5.012 anak, terdiri dari 2.962 laki-laki dan 2.050 perempuan.

Sisanya, 2.500 ATS, berada dalam rentang usia 19 hingga 45 tahun. 

Data tersebut menunjukkan ATS di Polman didominasi usia sekolah 7 sampai 20 tahun dengan mayoritas berjenis kelamin laki-laki.

Kecamatan Campalagian menjadi wilayah dengan jumlah ATS tertinggi sebanyak 1.300 anak.

Disusul Kecamatan Polewali dengan 975 anak, serta Kecamatan Luyo sebanyak 785 anak.(*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Fahrun Ramli 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved