Khazanah Islam

Bacaan Niat Salat Tahajjud dan Waktu Terbaik Melaksanakannya

Jumlah rakaat sholat Tahajud yang dianjurkan adalah tidak lebih dari 11 atau 13 rakaat, mengikuti pilihan Nabi Muhammad SAW. ‘Aisyah RA berkata:

Editor: Abd Rahman
Human Resources Online
Waktu Mengerjakan Sholat Dhuha Lengkap Niat, Tata Cara dan Doa Setelah Sholat Dhuha 

TRIBUN-SULBAR.COM - - Sholat Tahajud merupakan ibadah sunnah yang sangat dianjurkan bagi umat Muslim, dilaksanakan pada malam hari setelah terjaga dari tidur, terutama pada sepertiga malam terakhir menjelang waktu subuh. Dalam bahasa Arab, sholat ini disebut sebagai صلاة التهجد (ṣalātu-at-tahajjud).

Salat Tahajud memiliki banyak keutamaan bagi siapa saja yang melaksanakannya. Di antaranya, Allah SWT memasukkan mereka ke dalam golongan orang-orang yang bertakwa dan ahli surga, memberikan pahala sholat sunnah yang terbaik, menggolongkan mereka sebagai orang saleh, dan menjadikan mereka sebagai manusia yang sebaik-baiknya.

Keistimewaan ini didasarkan pada firman Allah SWT dalam Surah Az-Zariyat ayat 15–18, yang menjelaskan bahwa orang-orang yang sedikit tidur di malam hari dan memohon ampunan kepada Allah hingga sebelum fajar akan dimasukkan ke dalam taman-taman surga sebagai balasan atas kebaikan mereka.

Waktu Utama Sholat Tahajud

Baca juga: Saat Galau, Lantunkan Doa Ini untuk Ketenangan Jiwa

Baca juga: Plt Direktur Perumda Majene Andi Amran Diperiksa Kejati Sulbar Bersama Orang Ini, Korupsi?

Sholat Tahajud dilaksanakan setelah tidur, meskipun hanya sebentar, dan waktu yang paling utama untuk melaksanakannya adalah pada sepertiga malam terakhir. Namun, terdapat tiga pembagian waktu afdal untuk melaksanakan sholat Tahajud:

Sepertiga Pertama: Pukul 19.00 hingga 22.00 (saat utama).

Sepertiga Kedua: Pukul 22.00 hingga 01.00 (saat yang paling utama).

Sepertiga Ketiga: Pukul 01.00 hingga masuknya waktu subuh (saat yang paling utama).

Sebagaimana dilansir Tribun-Timur.com dari rumaysho.com, waktu yang paling dicintai Allah SWT untuk sholat malam adalah di akhir malam, berdasarkan hadis dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda:

يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ فَيَقُولُ مَنْ يَدْعُونِى فَأَسْتَجِيبَ لَهُ وَمَنْ يَسْأَلُنِى فَأُعْطِيَهُ وَمَنْ يَسْتَغْفِرُنِى فَأَغْفِرَ لَهُ

Artinya: "Rabb kami -Tabaroka wa Ta’ala- akan turun setiap malamnya ke langit dunia ketika tersisa sepertiga malam terakhir. Lalu Allah berfirman, “Siapa yang memanjatkan do’a pada-Ku, maka Aku akan mengabulkannya. Siapa yang memohon kepada-Ku, maka Aku akan memberinya. Siapa yang meminta ampun pada-Ku, Aku akan memberikan ampunan untuknya.”"

Jumlah Rakaat Sholat Tahajud

Jumlah rakaat sholat Tahajud yang dianjurkan adalah tidak lebih dari 11 atau 13 rakaat, mengikuti pilihan Nabi Muhammad SAW. ‘Aisyah RA berkata:

مَا كَانَ يَزِيدُ فِى رَمَضَانَ وَلاَ غَيْرِهِ عَلَى إِحْدَى عَشْرَةَ رَكْعَةً ، يُصَلِّى أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ فَلاَ تَسْأَلْ عَنْ حُسْنِهِنَّ وَطُولِهِنَّ ، ثُمَّ يُصَلِّى أَرْبَعًا فَلاَ تَسْأَلْ عَنْ حُسْنِهِنَّ وَطُولِهِنَّ ، ثُمَّ يُصَلِّى ثَلاَثًا

Artinya: "Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah menambah shalat malam di bulan Ramadhan dan bulan lainnya lebih dari 11 raka’at. Beliau melakukan shalat empat raka’at, maka jangan tanyakan mengenai bagus dan panjangnya. Kemudian beliau melakukan shalat empat raka’at lagi dan jangan tanyakan mengenai bagus dan panjangnya. Kemudian beliau melakukan shalat tiga raka’at."

Disunnahkan pula untuk membuka sholat malam dengan dua rakaat ringan terlebih dahulu, sebagaimana disebutkan dalam hadis dari ‘Aisyah RA:

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- إِذَا قَامَ مِنَ اللَّيْلِ لِيُصَلِّىَ افْتَتَحَ صَلاَتَهُ بِرَكْعَتَيْنِ خَفِيفَتَيْنِ.

Artinya: "Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam jika hendak melaksanakan shalat malam, beliau buka terlebih dahulu dengan melaksanakan shalat dua rak’at yang ringan."

Niat Sholat Tahajud

Berikut adalah bacaan niat sholat Tahajud 2 rakaat:

صَلِّى سُنَّةً التَّهَجُّدِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى

Ushallii sunnatat-Tahajjudi rak’ataini lillaahi ta’alaaa.

Artinya: "Saya (berniat) mengerjakan sholat sunnah Tahajjud dua raka’at semata-mata karena Allah Ta’ala."

Tata Cara Sholat Tahajud

Tata cara sholat Tahajud pada dasarnya sama dengan sholat sunnah lainnya, yang membedakan adalah waktu pelaksanaannya dan niatnya. Berikut tata caranya dalam dua rakaat:

Rakaat Pertama

Membaca niat Sholat Tahajud.

Membaca Takbiratul Ihram.

Membaca Doa Iftitah.

Membaca surat Al-Fatihah.

Membaca surat pendek Al-Quran (misalnya Al-Kafirun).

Ruku' dengan tumakninah lalu membaca: سُبْحَانَ رَبِّىَ الْعَظِيمِ وَبِحَمْدِهِ (Subhana rabbiyal azimi wabi hamdih).

I'tidal dengan tumakninah lalu membaca: سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ (Sami Allahu liman hamidah) dan رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ (Rabbana walakal hamdu).

Sujud dengan tumakninah lalu membaca: سُبْحَانَ رَبِّىَ الْأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ (Subhaana robbiyal ‘a’la wabihamdih).

Duduk di antara dua sujud lalu membaca: رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَارْحَمْنِيْ وَاجْبُرْنِيْ وَارْفَعْنِيْ وَارْزُقْنِيْ وَاهْدِنِيْ وَعَافِنِيْ وَاعْفُ عَنِّيْ (Rabbighfirlii warhamnii wajburnii warfa’nii warzuqnii wahdinii wa ‘aafinii wa’fu ‘annii).

Sujud lalu membaca: سُبْحَانَ رَبِّىَ الْأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ (Subhaana robbiyal ‘a’la wabihamdih).
Berdiri lagi untuk rakaat kedua.

Rakaat Kedua

Membaca Surah Al-Fatihah.

Membaca surah pendek Al-Quran (misalnya Al-Ikhlas).

Ruku' dengan tumakninah lalu membaca: سُبْحَانَ رَبِّىَ الْعَظِيمِ وَبِحَمْدِهِ (Subhana rabbiyal azimi wabi hamdih).

I'tidal dengan tumakninah lalu membaca: سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ (Sami Allahu liman hamidah) dan رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ (Rabbana walakal hamdu).

Sujud dengan tumakninah lalu membaca: سُبْحَانَ رَبِّىَ الْأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ (Subhaana robbiyal ‘a’la wabihamdih).

Duduk di antara dua sujud lalu membaca: رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَارْحَمْنِيْ وَاجْبُرْنِيْ وَارْفَعْنِيْ وَارْزُقْنِيْ وَاهْدِنِيْ وَعَافِنِيْ وَاعْفُ عَنِّيْ (Rabbighfirlii warhamnii wajburnii warfa’nii warzuqnii wahdinii wa ‘aafinii wa’fu ‘annii).

Sujud lalu membaca: سُبْحَانَ رَبِّىَ الْأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ (Subhaana robbiyal ‘a’la wabihamdih).
Tasyahud Akhir dengan tuma’ninah (membaca bacaan Tasyahud Akhir).
Salam.

Dzikir dan Doa Setelah Sholat Tahajud

Setelah selesai sholat Tahajud, disunnahkan untuk membaca wirid, tasbih, tahmid, sholawat, istighfar, dan kemudian dilanjutkan dengan membaca doa setelah sholat Tahajud. Berikut beberapa bacaan dzikir yang dianjurkan:

Membaca istighfar sebanyak 3 kali: أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمِ الَّذِيْ لَااِلَهَ اِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ (Astaghfirullaahal ‘adziim alladzii laaailaaha illaa huwal hayyul qoyyuum wa atuubu ilaih).

Membaca dzikir kalimat tauhid: لَاإِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِيْ وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ (Laaailaaha illallaah wahdahu laa syariikalah lahul mulku walahul hamdu yuhyii wayumiitu wahuwa ‘alaa kulli syain qodiir).

Membaca doa selamat: اَللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلاَمُ، وَمِنْكَ السَّلَامُ، وَإِلَيْكَ يَعُوْدُ السَّلَامُ فَحَيِّنَارَبَّنَا بِالسَّلَامِ وَاَدْخِلْنَا الْـجَنَّةَ دَارَ السَّلَامِ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ يَا ذَاالْـجَلَالِ وَاْلإِكْرَام (Allaahumma antas salaam waminkas salaam wa ilaika ya’uudus salaam fahayyinaa robbanaa bis salaam wa adkhilnal jannata daaros salaam tabaarokta robbanaa wa ta’aalaita yaa dzal jalaali wal ikroom).

Membaca surah Al-Fatihah.

Membaca Ayat Kursi (اَللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۚ اَلْحَيُّ الْقَيُّوْمُ ەۚ لَا تَأْخُذُهٗ سِنَةٌ وَّلَا نَوْمٌۗ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۗ مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهٗٓ اِلَّا بِاِذْنِهٖۗ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْۚ وَلَا يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهٖٓ اِلَّا بِمَا شَاۤءَۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَۚ وَلَا يَـُٔوْدُهٗ حِفْظُهُمَاۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ).
Membaca Tasbih (سُبْحَانَ اللهِ - Subhaanallah) 33 kali, Tahmid (اَلْحَمْدُ ِللهِ - Alhamdulillah) 33 kali, dan Takbir (اللهُ أَكْبَرُ - Allahu Akbar) 33 kali, serta melengkapinya dengan: لَا إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ اْلمُلْكُ وَلَهُ اْلحَمْدُ يُحْيِي وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ. وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ اْلعَلِيِّ اْلعَظِيْمِ (Laa ilaaha illallah wahdahu laa syariikalah lahul mulku walahul hamdu yuhyii wayumiitu wahuwa ‘alaa kulli syai-in qodiir. Walaa haula walaa quwwata illaa billaahil ‘aliyyil ‘azhiim).

Setelah berdzikir, umat Muslim dianjurkan untuk memanjatkan doa sesuai dengan hajat dan keinginan masing-masing.(*)

Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved