Selain di Sumare Mamuju, Sidang Isbat Awal Ramadan Digelar di Majene dan Pasangkayu Sore Ini

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Sulawesi Barat (Sulbar), Adnan Nota mengatakan rukyatul hilal atau pemantauan hilal untuk menentukan awal Ramadan 1446 Hijriah di Sulawesi Barat tak hanya akan dipusatkan di Tanjung Mercusuar Sumare Mamuju saja melainkan ada juga dua tempat lainnya.

Dua tempat lainnya yakni di Pantai Majene dan Tanjung Mercusuar Pasangkayu. 

"Kemungkinan adanya perbedaan dalam penetapan 1 Ramadan antara pemerintah dan sejumlah organisasi Islam. 

"Ini disebabkan oleh perbedaan metode yang digunakan, yakni hisab (perhitungan astronomi) dan rukyatul hilal (pengamatan langsung)," ujar Kepala Kemenag Sulbar, Adnan Nota.

Seperti diketahui, Muhammadiyah akan memulai 1 Ramadan pada Sabtu, 1 Maret besok.

Meski demikian, Adnan menegaskan bahwa perbedaan tersebut bukan sesuatu yang perlu diperdebatkan.  

Potensi perbedaan selalu ada, namun baik metode hisab maupun rukyah sama-sama diakui dan digunakan oleh pemerintah.

Ia juga menghormati kelompok muslim yang menetapkan awal Ramadan lebih awal berdasarkan metode yang mereka gunakan.  

Semenara itu, sidang isbat awal Ramadan 1446 Hijriah akan dilaksanakan Kementerian Agama (Kemenag) pada Jumat (28/2/2025) hari ini.

Sidang isbat akan menentukan awal bulan puasa bagi umat Islam di Indonesia. 

Sidang dijadwalkan akan dipimpin Menteri Agama Nasaruddin Umar.

Baca juga: Sidang Isbat 1 Ramadan 1446 H di Sulbar Sore Ini Dipusatkan di Sumare Mamuju, Ada 3 Rangkaian

Baca juga: Kemenag Sulbar Gelar Rukyatul Hilal di Tiga Lokasi Penentuan 1 Ramadan 1446 Hijriah

Sidang isbat oleh Kemenag pusat akan dilaksanakan di Auditorium H.M. Rasjidi, Kementerian Agama, Jakarta Pusat.

"Seperti tahun-tahun sebelumnya, sidang ini akan dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk perwakilan ormas Islam, MUI, BMKG, ahli falak, serta perwakilan dari DPR dan Mahkamah Agung," ujar Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Abu Rokhmad dikutip dari laman Kemenag.

Menurut Abu Rokhmad, ada tiga rangkaian yang akan dilakukan dalam sidang isbat. 

Pertama, pemaparan data posisi hilal berdasarkan perhitungan astronomi. 

Kedua, verifikasi hasil rukyatul hilal dari berbagai titik pemantauan di Indonesia.

Ketiga, musyawarah dan pengambilan keputusan yang akan diumumkan kepada publik.

Abu Rokhmad mengajak masyarakat menunggu hasil sidang isbat dan pengumuman pemerintah terkait awal Ramadan 1446 H. 

Ini sejalan dengan fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) No 2 tahun 2004 tentang Penetapan Awal Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijjah.

“Kita berharap umat Islam di Indonesia bisa mengawali Ramadan tahun ini secara bersama-sama," jelasnya. (*)