Banjir Mamuju

Warga Tarambang Mamuju Ramai-ramai Mandi dan Mencuci Pakaian di Sungai Usai Banjir

Pakaian yang mereka bawa berupa kain hingga alas tidur (karpet) mereka yang becek akibat terkena banjir.

Penulis: Abd Rahman | Editor: Munawwarah Ahmad
Tribun Sulbar / Abd Rahman
Suasana warga Tarambang, Kelurahan Mamunyu, Kecamatan Mamuju, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), mencuci pakaian di sungai Kali Mamuju, Rabu (29/1/2025). 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Pascabanjir melanda wilayah Kecamatan Mamuju, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), warga memanfaatkan sungai untuk mencuci pakaian kotor terkena banjir.

Pantauan Tribun-Sulbar.com, Rabu (29/1/2025) para warga mulai dari ibu-ibu, remaja hingga orang dewasa nampak sibuk mencuci pakaian mereka di tepi sungai.

Baca juga: PDAM Mamuju Butuh Waktu 4 Hari Perbaikan, Warga Mulai Keluhkan Air Bersih

Baca juga: Gegara Ini, 40 Pohon Durian Otong Petani di Pulliwa Polman Gagal Panen

Mereka membawa pakaian dari perkampungan Tarambang, Kelurahan Mamunyu, menuju sungai Kalu Mamuju.

Pakaian yang mereka bawa berupa kain hingga alas tidur (karpet) mereka berlumpur akibat terkena banjir.

Sementara itu sebagian warga perumahan BTN Grand Sulawesi Mamuju yang berada di dekat suangi juga mencuci pakaian dan sejumlah perabot rumah tangga mereka.

Mereka menggunakan mesin pompa air yang diambil dari sungai.

Warga Tarambang Rismawati (40) mengaku, ia terpaksa ke sungai membawa cucianya lantaran pascabanjir air tidak mengalir ke perkampungan.

"Iya tidak mengalir air sudah berapa hari ini, jadi kesiniki di sungai mencuci. Ada tapi air dari tangki PDAM untuk dipakai memasak dan mandi," ujar Risma kepada Tribun-Sulbar.com.

Sudah hari kedua Risma dan warga lainya mencuci di sungai, karena sampai saat ini air tak kunjung mengalir.

"Pakaian yang kami cuci ini yang kena banjir, rumah kami masih terendam lumpur bekas banjir belum kami bersihkan karena air susah," pungkasnya.

Warga lainya Ikbal merasakan hal sama, ia mengaku terpaksa mengangkut semua barang-barang kotor ke sungai untuk dicuci.

"Susah ini karena air tidak mengalir, jadi mau tidak mau haruski ke sungai," bebernya.(*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com Abd Rahman 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved