Kisah Inspiratif Icci, Gadis 11 Tahun Jadi "Pattimbang" di Lomba Perahu Layar di Rangas Majene

TRIBUN-SULBAR.COM, MAJENE  – Dalam gelaran lomba perahu layar di Kelurahan Rangas, Kabupaten Majene, Sulbar, terdapat hal yang mencuri perhatian, dari 146 peserta berpartisipasi.

Ialah Nur Fitrah (11), gadis cilik menjadi satu-satunya peserta perempuan dalam event tradisional tersebut.

Nur Fitrah atau akrab disapa Icci ini adalah seorang siswi kelas 5 Madrasah Ibtidaiyah (MI) di Majene.

Baca juga: Saksikan Lomba Perahu Layar, Warga Padati Pantai Tanjung Rangas Majene

Icci berperan sebagai pattimbang atau penyeimbang di atas perahu yang dilombakan.

Ia dengan sangat lihai bergelantungan di cadik perahu agar tetap melaju stabil.

Aksinya mencuri perhatian penonton di sepanjang pantai Rangas Majene.

Tugas ini biasanya dilakukan oleh laki-laki karena membutuhkan keberanian, kekuatan, serta kelincahan. 

Namun, Nur Fitrah berhasil mematahkan stereotip tersebut dengan membuktikan bahwa perempuan juga mampu menjalankan peran tersebut dengan baik.

Menurut ayahnya Sine, Icci lima bersaudara, dan saudaranya perempuan semua.

Meski jiwa perempuan yang ia miliki tak menjadi penghalang untuk ikut dalam perlehatan lomba. 

"Icci sudah sering menemani saya berlayar sejak kecil. Dia punya keberanian dan insting yang tajam. Walaupun umurnya masih sangat muda, dia sudah paham teknik-teknik dasar sebagai pattimbang, makanya dia mau ikut, " kata ayahnya saat ditemui Tribun Sulbar.com di rumahnya.

Keikutsertaan Icci dalam lomba ini tidak hanya menjadi ajang pembuktian kemampuannya, tetapi juga menjadi inspirasi bagi masyarakat, khususnya generasi muda perempuan di Mandar.

Terbukti selama tiga hari lomba Icci selalu menyebat juara, hari pertama juara 1 hari keuda juara dua dan hari terakhir mendapatkan juara satu dan dinobatkan sebagai juara umum. 

Banyak yang terharu melihat keberanian dan ketekunan Icci, terlebih karena ia masih sangat belia, tiga hari lomba sampan ini Icci dengan lihainya menari di atas perahu layar meski ombak, kadang besar namun ia sudah terbiasa dengan itu. 

Menurut Icci ketika ia melihat temannya bermain sampan dan kebanyakan laki-laki ia berfikir bahwa perempuan juga bisa. 

"Aku senang bisa ikut lomba ini. Meski awalnya sempat takut karena peserta laki-laki semua, tapi aku ingin menunjukkan kalau perempuan juga bisa berlayar dan menjadi pattimbang," ucap Icci dengan senyuman penuh semangat.

Kisah Icci menggambarkan semangat dan kepercayaan diri yang luar biasa, sekaligus menjadi simbol keberanian bagi anak-anak perempuan lain di Mandar untuk mengejar mimpi mereka, apa pun rintangannya.

Di tengah hiruk-pikuk perlombaan, Nur Fitrah membuktikan bahwa keberanian, kerja keras, dan tekad kuat adalah kunci untuk melampaui batasan.

Sosoknya kini menjadi inspirasi baru bagi masyarakat Mandar perahu layar Mandar, yang sebuah warisan budaya yang sangat lekat dengan masyarakat pesisir Sulawesi Barat, yang biasanya ditimbang oleh lelaki, kini perempuanpun ikut andil di dalamnya. 

Dengan semangat yang dimilikinya, Icci menunjukkan bahwa perempuan juga mampu bersinar di bidang yang selama ini dianggap sebagai "dunia laki-laki."(*)

Laporan wartawan tribun Sulbar.com Anwar Wahab