PSM Makassar

3 Kelemahan PSM Makassar Diungkap Bernardo Tavares, 1 Sosok Baru Bisa Jadi Solusi

Pengamat Sepak Bola Assegaf Razak menilai penambahan satu sosok di tubuh tim akan memberikan perbedaan signifikan bagi permainan PSM Makassar.

Editor: Via Tribun
Dokumentasi PSM Makassar
Pelatih PSM Makassar di Liga 1, Bernardo Tavares. 

TRIBUN-SULBAR.COM - Pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares, membeberkan kekurangan yang perlu ditambal untuk meningkatkan performa timnya.

Menurut Tavares, ada tiga kelemahan PSM Makassar yang kini sedang berusaha untuk diatasi di sisa musim Liga 1 2024/2025.

Sementara itu, Pengamat Sepak Bola Assegaf Razak menilai penambahan satu sosok di tubuh tim akan memberikan perbedaan signifikan bagi permainan PSM Makassar.

Starting line up PSM Makassar saat lawan Persik Kediri pada pekan 10 Liga 1 2024/2025 di Stadion Batakan, Balikpapan, Kalimantan Timur, Senin (4/11/2024) malam.
Starting line up PSM Makassar saat lawan Persik Kediri pada pekan 10 Liga 1 2024/2025 di Stadion Batakan, Balikpapan, Kalimantan Timur, Senin (4/11/2024) malam. (PSM Makassar)

Diketahui, PSM Makassar ditahan imbang 1-1 oleh 10 pemain Persik di Stadion Batakan, Balikpapan, Kalimantan Timur pada Senin (4/11/2024) malam.

Total dari 10 pertandingan PSM Makassar mendominasi akhir laga dengan hasil seri, terdiri dari 5 kali imbang, 1 kali kalah dan empat kali menang.

Jelang menghadapi Semen Padang, Kamis (21/11/2024) mendatang, Bernardo Tavares harus perbaiki pengambilan keputusan dan akurasi pemainnya.

Padahal, sejatinya mereka mendominasi jalannya pertandingan di laga terakhir. 

Baca juga: Santer PSM Makassar Bakal Ganti Striker saat Bursa Transfer Tengah Musim Liga 1 2024/2025, Siapa?

Sebanyak 16 tembakan dilepaskan, hanya tujuh mengarah ke gawang dan cuma satu berujung gol.

Menurut Bernardo Tavares, situasi seperti ini pengambilan keputusan pemain harus lebih baik.

“Saat kita tidak mencetak peluang, ini akan sulit buat kita. Oke, kita membuat banyak peluang, kita tidak bisa mengonversi peluang tersebut ke gol. Kita harus memiliki akurasi dengan baik,” tuturnya,

Kedua, mantan talent scouting FC Porto itu harus meningkatkan performanya pemain pelapisnya.

Kualitas pemain inti dan pelapis Juku Eja tak sama.

Bisa dilihat ketika pergantian dilakukan Bernardo Tavares babak kedua saat lawan Persik.

Begitu Ananda Raehan dan Latyr Fall ditarik, tak ada yang bisa mengalirkan bola dan mengatur ritme permainan.

Akibatnya, Pasukan Ramang bermain direct dari tengah ke depan.

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved