Berita Mamasa

Tuntut Siltap dan BPJS Diaktifkan, Aparat Desa Serbu Kantor Bupati Mamasa, Bubar Hanya Terima Janji

Aksi dipimpin oleh koodinator lapangan (Korlap) Elyas yang juga ketua Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) Kabupaten Mamasa.

Penulis: Hamsah Sabir | Editor: Nurhadi Hasbi
Hamsah Sabir/Tribun-Sulbar.com
Suasana aksi oleh aliansi deaa bersatu di depan Kantor Bupati Mamasa, Jl Poros Mamasa - Polewali, Desa Osango, Kecamatan Mamasa., Kamis (26/9/2024). 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMASA - Ratusan aparat desa tergabung dalam aliansi desa bersatu di Kabupaten Mamasa, Sulawesi barat (Sulbar) kembali unjuk rasa (Unras) di kantor bupati.

Aksi dipimpin oleh koodinator lapangan (Korlap) Elyas yang juga ketua Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) Kabupaten Mamasa.

Salah satu juga yang terlibat selaku koordinator aksi ialah Abd. Rahman Tona, yang juga ketua ABDESI Kabupaten Mamasa.

Baca juga: BREAKING NEWS: Aparat Desa Demo Kantor Bupati Mamasa Tuntut Siltap Segera Dibayar

Saat tiba di Kantor Bupati Mamasa, massa kemudian menyampaikan tuntutan di depan Kantor Bupati Mamasa.

Dalam orasinya, Korlap Elyas, meminta pemerintah daerah (Pemda) Mamasa untuk membayar penghasilan tetal (Siltap) kepala desa dan BPJS aparat desa.

Tak berselang lama, massa aksi ditemui oleh penjabat (Pj) Bupati Mamasa, Dr. M Zain.

Di hadapan ratusan massa aksi, Zain menyampaikan bakal membayar Siltap desa pada bulan oktober 2024 mendatang.

Zain meminta operator desa untuk segera memasukkan data DTKS untuk BJPS.

"Kita akan bayar Siltap bulan Oktober 2024 mendatang," ungkap Zain di tengah - tengah massa aksi.

Namun karena massa tak puas dengan penryataan tersebut, sejumlah perwakilan massa masuk ke ruangan Bupati Mamasa.

Perwakilan massa aksi tetap dijanjikan akan dibayar pada bulan oktober 2024 mendatang.

Massa kemudian meninggalkan kantor Bupati Mamasa setelah mendengar penyampaiakn dari perwakilannya bertemu dengan Pj Bupati Mamasa.

Elyas selaku Korlap menjelaskan, pihaknya menunggu apa yang telah dijanjikan Pemda Mamasa.

Kata dia, meski tak puas dengan hasil tersebut namun pihaknya masih menunggu pembayaran yang dijanjikan Pemda itu.

"Kami sebenarnya tidak puas karena hanya dijanji akan dibayar bulan 10 dan tidak ada nominal yang disampaikan berapa yang akan dibayar nantinya," sebut Elyas saat ditenui di Tribun Kondosapata, Kelurahan Mamasa, usai melakukan aksi.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved