Pedagang Bendera di Pasangkayu Ngeluh Pembeli Sepi

TRIBUN-SULBAR.COM, PASANGKAYU - Budi (40) salah satu pedagang bendera dan pernak-pernik kemerdekaan mengeluh. 

Budi yang hari-harinya berjualan di dekat Bundaran Smart Pasangkayu, Jl Muhammad Hatta, sekitar 30 meter dari rumah jabatan bupati Pasangkayu mengaku sepi pembeli. 

"Pembeli lebih banyak membeli secara online, karena jauh lebih murah daripada beli langsung," terang Budi, , Kamis (1/8/2024) saat ditemui di lapaknya.

Baca juga: Manusia Silver Mulai Ramai di Polman, Mangkal di Lampu Merah hingga ke Warung-warung

Baca juga: Terbaru Harga Terbaru Tiket Kapal Feri Mamuju Tujuan Balikpapan

Pria asal Garut Jawa Barat ini tiap tahun ke Sulawesi tepatnya Pasangkayu berjualan bersama rombongannya dari Garut.

Mereka menyebar ke segala penjuru wilayah pulau Sulawesi.

Bapak satu anak itu memulai profesinya sebagai penjual bendera musiman di tahun 1998.

Lalu mulai berdagang bendera di Pasangkayu di tahun 2017.

Budi membeli bendera dari bandar, lalu ia jual kembali dengan mengambil sedikit keuntungan.

Keuntungannya dari menjual bendera musiman menurut Budi, berkisar lima jutaan.

Namun, belum terhitung ongkos pulang ke Jawa.

"Tahun lalu, saya dapat lima juta, tapi pas sampai di kampung hanya tinggal dua juta," Ujar Budi.

Sejak tahun 2023 sampai 2024, Budi mengaku kesulitan mendapat keuntungan banyak.

Karena menurutnya, saat ini telah banyak yang menjual bendera secara online.

Bukan hanya ia saja, bahkan banyak kawan-kawannya sesama pedagang bendera, mengeluhkan hal yang sama.

Bahkan beberapa teman Budi sesama pedagang bendera musiman, ada yang tak bisa pulang ke Jawa, karena tak punya ongkos.