Berita Majene

Pantai Dato Sepi Pengunjung Padahal Libur Idul Adha, Dispar Janji Perbaiki Juli Anggaran Rp1 Miliar

Padahal biasanya destinasi wisata terkenal di Majene ini ramai dikunjungi wisatawan lokal saat long weekend seperti sekarang ini.

Editor: Ilham Mulyawan
Tribun-Sulbar.com/Hasan Basri
Suasana pantai Dato Majene sehari pasca lebaran Idul Adha 1444 Hijriah 

Tak hanya itu, atap gazebo-gazebo juga sudah tak ada serta bocor.

Hal ini pun membuat pengunjung kecewa, apalagi, untuk menikmati destinasi wisata Pantai Dato tidaklah gratis, melainkan harus membayar restribusi yang sudah ditentukan.

Sayangnya, retribusi yang telah dibayar oleh wisatawan tak sebanding dengan rusaknya sejumlah fasilitas.

Selain jembatan, atap gazebo juga sangat rusak parah, atapnya nampak lepas tak tersisa.

Sementara itu lantai gazebo nampak sangat rapuh dan papan penyangga lepas dan berhamburan.

Salah satu wisatawan Sahrul mengatakan, kerusakan gazebo yang berada di puncak tebing sangat membuatnya kecewa.

"Tempat itu merupakan tempat favorit, karena di atas tebing dan bisa menikmati sunset, tapi sayangnya atap gazebo merusak pemandangan membuat saya enggaan untuk berfoto di tempat itu lagi" kata Sahrul saat ditemui Tribun Sulbar.com di Pantai Dato, Minggu (2/6/2024).

Kepala Dinas (Kadis) Pariwisata Majenee Ahmad Djamaan mengatakan, pihaknya akan fokus pembenahan fasilitas yang ada di Pantai Dato.

Ia mengatakan pihaknya akan serius memperbaiki gazebo yang sering ditempati para wisatawan untuk berfoto, bersantai, dan makan-makan.

Menurutnya gazebo tersebut tidak hanya diperbaiki, tetap juga diperluas dan memberikan tempat spot foto bagi wisatawan.

Spot foto tersebut berupa tempat khusus untuk wisatawan yang ingin mengabadikan momen di sekitaran tebing.

"Jadi untuk gazebo di sudut nantinya akan diperluas " kata Ahmad Djamaan saat ditemui Tribun Sulbar.com di Kantornya, Rabu (5/6/2024).

Lebih lanjut ia mengatakan terkait pembenahan awal akan ditargetkan pada pertengahan bulan Juli 2024 mendatang.

Adapun terkait waktu pelaksanaannya ia menyebutkan proses di ULP untuk perencanaan dan kontraktor pelaksana berlangsung selama 45 hari.

Ia mengatakan sampai saat ini pihaknya sudah meninjau ke lokasi, dan sementara diproses di Unit Layanan Pengadaan (ULP) untuk penunjukan konsultan perencanaan perbaikan. (*)

 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved