Bebas Manggazali

Bebas Manggazali Unggul Top of Mind 5 Calon Bupati Polman Berdasarkan Hasil Survei

Di atasnya hanya Salim S Mengga dengan 11,8 persen, namun Salim S Mengga disebut tak ikut dalam pertarungan Pilkada Polman

Editor: Ilham Mulyawan
Relawan Andi Bebas For Tribun Sulbar
Hasil Survei survei yang dilakukan Trust Indonesia Research and Consulting pada April 2024 

TRIBUN-SULBAR.COM, POLMAN - Calon Bupati Polewali mandar (Polman), Andi Bebas Manggazali mengungguli calon lawannya dalam kontestasi Pilkada Polman berdasarkan survei yang dilakukan Trust Indonesia Research and Consulting pada April 2024.

Hasil survei menunjukkan elektbilitas Bebas Manggazali berada di urutan teratas dengan angka 8,6 persen.

Padahal, ada figur-figur lain yang juga tak kalah populernya.

Meski begitu, Bebas Manggazali yang juga Sekda Kabupaten Polman ini masih yang teratas.

Di atasnya hanya Salim S Mengga dengan 11,8 persen, namun Salim S Mengga disebut tak ikut dalam pertarungan Pilkada Polman.

"Secara terbuka kami umumkan Bebas Manggazali pimpin survei dengan angka 8,6 persen disusul Jupri Mahmud 7,0 persen, lalu Dirga Adhi Putra Singkarru 6,6 persen. Urutan berikutnya Samsul Mahmud 6,4 persen serta Andi Masri Masdar 6,1 persen," kata Direktur Trust Indonesia, Azhari Ardinal kepada awak media, Senin (3/6/2024).

Baca juga: Bebas Manggazali di Mata Eks Legislator Mahyadi Birokrat Berpengalaman Punya Kapasitas & Kapabilitas

Baca juga: Kunjungi Ponpes di Campalagian, Bebas Manggazali Sosialisasikan Beasiswa ke Timur Tengah

Sementara untuk figur Cawabup, elektabilitas tertinggi berdasarkan top of mind ditempati Samsul Mahmud dengan 13,9 persen, menyusul Jupri Mahmud 8,0 persen, dan Andi Masri Masdar 3,2 persen.

Hasil yang sama terlihat pada simulasi surat suara.

Salim S Mengga di posisi atas 15,0 persen, disusul Andi Bebas dengan 12,7 persen. Lalu, Jupri Mahmud 7,0 persen, Dirga Adhi Putra Singkarru 6,6 persen, Samsul Mahmud 6,4 persen dan Andi Masri Masdar 6,1 persen.

Begitu pula figur Cawabup, elektabilitas tertinggi berdasarkan simulasi surat suara ditempati Samsul Mahmud, disusul Jupri Mahmud, dan Andi Masri Masdar.

Dia mengatakan, survei itu dilakukan pada kurun waktu 26-30 April 2024, dengan jumlah responden yang digunakan dalam survei itu ada 440 orang.

Basis datanya secara random pada DPT di 44 TPS. Margin of errornya 4,67 persen.

Dalam survei juga terungkap, pertimbangan utama para responden dalam memilih bupati adalah karakter kepemimpinan 62,6 persen. Sisanya, kapasitas 10,1 persen, visi misi 6,6 persen, latar belakang 5,0 persen, integritas calon 4,1 persen, kesamaan suku 1,9 persen, jaringan 0,9 persen, ikut saran atau ajakan 0,9 persen, masih satu garis keturunan 0,9 persen, mendapatkan keuntungan/imbalan 0,3 persen, dan tidak tahu atau tidak menjawab 6,6 persen.

Seperti diketahui, Bebas sudah berpengalaman dalam pemerintahan. Antara lain, selain saat ini menjadi Sekda Polman, Bebas pernah menjabat Plt Bupati di Mamuju, Plt Bupati di Mamasa, juga Plh Bupati di Polman.

Dia juga manapaki kariernya mulai dari bawah, pernah menjadi camat di Luyo, juga kadis di Provinsi Sulbar dan sekarang menduduki posisi tertinggi untuk karier sebagai ASN, yakni Sekda.

Siapa Andi Bebas

Bebas lahir di Polman, 8 Juni 1964. Pendidikan dasar hingga menengah atas (SMA 2 Polman 1984) dirampungkan di Polman.

Bebas lalu melanjutkan pendidikan strata satu agronomi di UMM Malang.

Besan Pj Sekda Sulsel Andi Arsjad Msi, adalah magister Tata Lingkungan dan Perkotaan di PPs Unhas (2012).

Selepas kuliah, Bebas diangkat jadi PNS di daerah konflik, Poso. "Saya hampir 20 tahun di Poso, mulai 1990 hingga 2020."

Kariernya dimulai di dinas perhubungan Pemkab Poso, Sulteng. Saat itu, Poso masih tenteram damai.

Saat konflik horizontal Poso pecah, akhir 1990-an hingga awal 2000, dia jadi pejabat fungsionaris di dinas pemukiman, prasarana dan wilayah.

Awal dekade 2000, Andi Bebas mutasi ke dinas Kimpraswil Polmas.

Karier teritorialnya dimulai saat jadi Pj Kepala Desa di Luyo dan lanjut jadi Camat di Luyo, kampung pedalaman dan terpencil Polman.

Saat Sulbar mekar jadi provinsi baru, lepas dari Sulsel, Andi Bebas diamanatkan jadi Kadis Tenaga Kerja.

Kemudian jadi karetaker Bupati Mamuju, dan diamanatkan sesuai disiplin ilmunya, kadis perumahan dan pemukiman Sulbar, setelah genpa dahsyat menghantam Mamuju, Majene dan sebagian Polewali.

Tahun 2019, tepatnya 30 Desember 2019, dia mendapat amanat sebagai sekda Polman.
Drama karier birokrat sipilnya justru terjadi awal 2024 lalu.

Kurang 24 jam sebelum Andi Ibrahim Masdar mengakhiri jabatan periode kedua sebagai bupati Polman, Minggu (7/1/2024), Andi Bebas diberhentikan sebagai sekda.

“Saya ulang lagi, keluarnya, Surat Keputusan (SK) pemberhentian itu di tanggal 7 hari Minggu, hari libur,” tegasnya.

Saat dia mengembalikan mobil dinas keesokan harinya, puluhan staf menangis atas keputusan dramatis politisi PDIP itu.

Dia pun mengajukan clash action. Tiga bulan, non-job sebagai sekda, Pj Bupati Polman Drs Ilham Borahima, menerbitkan Surat Keputusan (SK) Bupati Kabupaten Polewali Mandar, No: 185 Tahun 2019 ter Tanggal 25 Maret tahun 2019.

Jumat, 5 April 2024 malam, Andi Bebas kembali menjabat sekda.

Pengambilan sumpah jabatan dihadiri pimpinan forkopimda, sudah 30 tahun mengabdi sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN).

Kini Bebas tengah menatap kursi kepala daerah berpenduduk terbanyak di Sulbar itu.

Dia mengklaim sudah mendapat dukungan partai Nasdem, PAN dan tengah menggalang lobi untuk mendapat rekomendasi DPP Partai Golkar.

Bebas akan pensiun di akhir September 2024, atau hanya beberapa hari menjelang Pilkada Serentak 27 September 2024.

Di bidang sosial, Andi Bebas menjabat Ketua Umum Institut Karate-Do Indonesia (Inkai) Sulawesi Barat, Ketua Indonesia Off Road (IOF) Pengcab Polman, dan Ketua PRSI Sulbar. (*)

 

 

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved