Viral Pendeta Gilbert Lumoindong
Pendeta Gilbert Lumoindong Viral Diduga Rendahkan Gerakan Salat, Ust Salim: Sebaiknya Kita Maafkan
jika menghadapi situasi seperti ini adalah semakin menunjukkan jati diri sebagai umat pewaris Nabi yang mengedepankan nilai-nilai rahmatan Lil Alamin
TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Sekretaris Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sulawesi Barat, Nur Salim Ismail angkat bicara terkait viralnya video Pendeta Gilbert Lumoindong yang terkesan meremehkan gerakan salat dan zakat dalam ceramahnya.
Sorotan terhadap Pendeta Gilbert bermuka ketika dia menyampaikan ceramah ibadah Minggu.
Dalam ceramahnya, Pendeta Gilbert membahas soal zakat dan cara ibadah umat Muslim yang kabarnya dibungkus dengan lelucon.
Mulanya Pendeta Gilbert menyebut tujuan zakat adalah untuk menyucikan diri.
Pendeta Gilbert pun membandingkan jumlah zakat yang dikeluarkan masing-masing agama.
Baca juga: Pendeta Gilbert Lumoindong Ditolak ke Makassar Usai Hina Salat dan Zakat, Danny Pomanto: Mohon Maaf
Ia menjelaskan jumlah zakat umat Kristiani lebih besar daripada umat Muslim.
Namun bukan berarti umat Kristiani lebih jorok sehingga harus lebih banyak berzakat.
"Sebelum sembahyang (salat) Islam diwajibkan cuci semuanya, saya bilang lu itu 2,5 persen."

"Gua 10 persen, bukan berarti gua jorok, tapi sudah disucikan oleh darah Yesus," katanya disambut tawa para jemaatnya dikutip dari WartaKotaLive.com.
Pendeta Gilbert juga menganggap cara ibadah umat Muslim lebih sulit dibanding ibadah dalam agamanya.
Pendeta Gilbert menjelaskan, ibadah di Agama Islam selalu rutin untuk membersihkan diri.
Sementara umat agamanya hanya sepekan sekali membersihkan diri saat ibadah Minggu.
Gerakan ibadah dalam agamanya juga tidak membuat capek karena hanya berdiri, bernyanyi, dan bertepuk tangan.
"Lah kita kan bayar 10 persen, makanya kebaktian kita hanya berdiri, tepuk tangan ya santai, tidak seperti...(Agama Islam)," ujar Pendeta Gilbert.
Pernyataan tersebut dianggap sangat sensitif.
Terkait hal ini, Sekretaris FKUB Sulbar, Ustad Nur Salim Ismail mengatakan secara garis besar, dia telah menyimak pernyataan Pendeta Gilbert Lumoindong.
Namun setelahnya Pendeta Gilbert mengaku khilaf dalam ucapannya.
"Juga telah dilakukan permohonan maaf kepada umat Islam. Bahkan berupaya untuk mendatangi sejumlah tokoh untuk menyampaikan langsung rasa penyesalannya.
"Maka sebaiknya kita maafkan," ujar Nur Salim Ismail, Rabu (17/4/2024).
Salim Ismail menambahkan, sudah menjadi tugas umat Islam, jika menghadapi situasi seperti ini adalah semakin menunjukkan jati diri sebagai umat pewaris Nabi yang mengedepankan nilai-nilai rahmatan Lil Alamin.
Datangi JK
Pendeta Gilbert Lumoindong menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia atas kegaduhan yang terjadi di media sosial akibat ceramahnya yang menyinggung soal shalat dan zakat dalam Islam.
Permohonan maaf itu disampaikan Gilbert usai bertemu dengan Ketua Dewan Masjid Indonesia sekaligus Wakil Presiden RI ke-10 dan 12 Jusuf Kalla (JK) di kediamannya di kawasan Jakarta Selatan, Senin (15/4/2024).
Gilbert mengatakan sebenarnya ceramah yang dirinya sampaikan bukan untuk khalayak umum. Namun, diperuntukkan kepada internal jemaatnya.
"Tetapi karena jemaat kita ada dua; ada jemaat gereja, ada jemaat online. Jadi otomatis ada di YouTube kami. Tetapi itu jelas ada tulisan ibadah Minggu. Jadi karena itu sama sekali tidak dimaksudkan untuk umum," ujar Gilbert.
Ditolak Wali Kota Makassar
Pasca viralnya video itu, Gilbert yang rencananya akan datang ke Makassar langsung mendapat penolakan dari MUI Makassar.
MUI Makassar diketahui melayangkan surat ke Pemerintah Kota Makassar, sebagai bentuk penolakan terhadap kedatangan dan pertemuan dengan Pendeta Gilbert.
Gilbert Lumoindong diagendakan bertemu dengan Wali Kota Makassar Danny Pomanto siang ini, Rabu (17/4/2024) di Ruang Wali Kota Makassar, Kantor Balai Kota Jl Ahmad Yani, pukul 14.00 Wita.
Namun agenda itu dibatalkan mengingat banyaknya penolakan dari berbagai pihak.
Wali Kota Makassar Danny Pomanto mengungkap alasan batalnya Pendeta Gilbert Lumoindang ke Makassar.
Danny mengatakan, usai berkomunikasi dengan para anggota Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), kedatangan Pendeta Gilbert terpaksa harus ditunda.
Ia pun sudah menyampaikan ke Pendeta Gilbert terkait keputusan para ulama di Makassar, mulai dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), Muhammadiyah, hingga PC Nahdlatul Ulama Makassar, termasuk masukan dari gereja-gereja.
"Setelah berkomunikasi dengan Pendeta Gilbert dan komunikasi dengan semua pihak baik itu pihak teman-teman dari MUI, NU dan gereja sendiri akhirnya disepakati biar ditunda dulu," ucap Danny Pomanto kepada Tribun Timur, Rabu (17/4/2024).
Syukurnya kata Danny, Pendeta Gilbert memahami kondisi dan situasi sekarang ini.
"Teman-teman dari gereja juga minta supaya ini ditunda karena selama ini di Makassar kan aman-aman saja, dan Makassar semua kita bersaudara, sangat mesra. Pendeta Gilbert paham, tadi malam saya dengan Polrestabes bicara langusng dengan beliau," jelasnya.
Maksud dan tujuan kedatangan Pendeta Gilbert ke Makassar kata Danny untuk menyampaikan permohonan maaf secara langsung kepada masyarakat Indonesia khususnya kaum muslim.
Sebenarnya, Pendeta Gilbert juga sudah menyampaikan permohonan maafnya kepada MUI Pusat, hanya saja kata Danny ia ingin menyampaikan secara langsung di lapangan.
Makassar dipilih sebagai lokasi atau titik permohonan maaf untuk seluruh umat islam.
"Beliau sampaikan sebenarnya kenapa dia mau kesini, dia tidak enak kalau hanya permohonan maaf secara elit di pusat," tutur Danny.
"Dia ingin langsung (minta maaf) di lapangan dan dia memilih Makassar. Cuman saya mohon maaf sama pak Pendeta kita cari waktu yang tepat," paparnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.