Liga 1

Rangkuman Liga 1 2023: Performa 4 Tim Elite, PSM Makassar, Persija, Persib dan Persebaya

Ulasan performa empat tim elite tanah air hingga pekan ke-23 Liga 1 2023/ 2024..

Editor: Via Tribun
BOLASPORT/Muhammad Alif Aziz Mardiansyah
Ilustrasi Liga 1 2023-2024. Berikut performa empat klub elite di Liga 1 2023/2024. 

TRIBUN-SULBAR.COM - Berikut ini ulasan mengenai pasang surut performa empat klub elite tanah air sepanjang Liga 1 2023/2024.

Sejumlah klub, seperti misalnya juara musim lalu, PSM Makassar, mengalami penurunan di tahun ini.

Sementara itu, beberapa masalah internal, baik dalam hal finansial maupun problem dengan pelatih dan pemain mewarnai dinamika klub tersebut.

Baca juga: GACOR! Yuran Fernandes Bek Terbaik Liga 1, Berikut Statistik Pemain Andalan PSM Makassar

PSM Makassar juara Liga 1 2022/2023.
PSM Makassar juara Liga 1 2022/2023. (Official PSM Makassar)

Untuk lebih lengkapnya, simak ulasan performa empat tim elite tanah air hingga pekan ke-23 Liga 1 2023/2024 .

1. PSM Makassar

Penampilan PSM Makassar tahun 2023 alami anomali.

Di awal tahun, tim berjuluk Pasukan Ramang ini tampil superior. PSM Makassar menyudahi Liga 1 2022-2023 sebagai kampiun.

Anak asuh Bernardo Tavares mengumpulkan 75 poin dari 34 pertandingan. Rinciannya, 22 kemenangan, Sembilan imbang dan tiga kekalahan.

Gelar juara kasta tertinggi sepak bola Indonesia kembali ke tanah Sulawesi Selatan (Sulsel) setelah 23 tahun.

Pesta juara digelar di dua kota, yaitu Parepare sebagai kota PSM Makassar bermarkas selama semusim dan Kota Makassar sebagai kota asal Juku Eja.

Namun, setelah meraih juara Liga 1, PSM Makassar tidak mampu melanjutkan keperkasaannya.

Kompetisi baru musim 2023-2024, M Arfan cs tampil angin-anginan.

Tak ayal, mereka menutup jeda kompetisi musim ini di peringkat 11 dengan 29 poin.

Berjarak 22 poin dengan pemuncak klasemen sementara Borneo Samarinda FC dan hanya selisih delapan poin dengan Arema FC yang menghuni zona degradasi teratas.

Starting line up PSM Makassar lawan Persija Jakarta di Stadion Gelora BJ Habibie, Parepare, Sulawesi Selatan, Jumat (3/11/2023).
Starting line up PSM Makassar lawan Persija Jakarta di Stadion Gelora BJ Habibie, Parepare, Sulawesi Selatan, Jumat (3/11/2023). (Instagram @psm_makassar)

Baca juga: Statistik PSM Makassar Liga 1 2023/ 2024: Penguasaan Bola Terendah, Jumlah Tembakan Justru Tertinggi

Performa menurun PSM Makassar tidak lepas dari sejumlah permasalahan. Pertama, skuad sulit komplet. Penyebabnya, badai cedera.

Nama seperti Yakob Sayuri, Yance Sayuri, Kenzo Nambu dan M Arfan menepi di pertengahan musim.

Yakob Sayuri menepi selama dua bulan, sedangkan Yance Sayuri berulang kali cedera kambuhan, sehingga memaksanya absen di sejumlah laga.

Padahal kedua pemain ini menjadi andalan sektor penyerangan PSM Makassar.

Kemudian Kenzo Nambu dan M Arfan dua-tiga laga PSM Makassar. Padahal mereka menjadi tumpuan di lapangan tengah.

Ditambah lagi, Akbar Tanjung dan Safruddin Tahar pernah disanksi larangan bermain dua laga.

Kedua, kurangnya animo suporter. Perbedaan 180 derajat terasa di Stadion BJ Habibie Parepare.

Musim lalu stadion berkapasitas 20 ribu penonton itu selalu dipadati suporter.

Bahkan, sebelum Tragedi Kanjuruhan, kehadiran suporter selalu mencapai 15 ribu-18 ribu penonton.

Setelah Tragedi Kanjuruhan dilakukan pembatasan 8316 penonton.

Namun, animo tidak berkurang. Hampir setiap laga suporter datang selalu capai 5 ribu-7 ribu penonton.

Sedangkan musim ini suporter sangat minim hadir.

Jumlah suporter meramaikan Stadion BJ Habibie hanya dikisaran 2 ribuan penonton.

Kurangnya animo suporter ini tentu berdampak ke semangat pemain.

Pasalnya, dukungan suporter dari pinggir lapangan membuat motivasi berlipat ganda.

Dampak kurangnya animo suporter, Stadion BJ Habibie tak lagi angker bagi tim tamu.

Di musim 2022-2023, 13 laga di stadion tersebut, pasukan Bernardo Tavares tidak terkalahkan, torehkan 12 menang dan satu imbang.

Sedangkan di musim ini, 10 pertandingan dijalani telah menelan empat kekalahan, sekali imbang dan lima kemenangan.

Ketiga, fokus terbagi. PSM Makassar harus membagi fokus sebab mengarungi dua kompetisi, Liga 1 2023-2024 dan AFC Cup 2023-2024. Dampaknya, jadwal pertandingan super padat.

Buktinya, pada pertengahan September-awal Oktober dan akhir Oktober-awal November, PSM Makassar bermain 5 pertandingan dalam jangka waktu 19 hari. Hal itu diluar perjalanan jauh harus ditempuh.

Pertandingan padat dan perjalanan jauh membuat tak dipungkiri membuat pemain alami kelelahan.

Akibatnya, mereka tidak bisa menunjukkan performa terbaiknya.

2. Persija Jakarta

Persija Jakarta merupakan pesaing PSM Makassar musim 2022-2023 dalam perebutan gelar juara.

Namun, mereka harus puas menyudahi musim sebagai runner-up. Selisih sembilan poin dari Laskar Pinisi.

Di musim 2023-2024, Persija juga tampil berbeda 180 derajat dari musim lalu.

Tim berjuluk Macan Kemayoran ini tercecer di posisi sembilan dengan 32 poin.

Bahkan, ada momen mereka tak pernah menang di lima laga beruntun. Hal ini juga tak luput dari sejumlah masalah dihadapi.

Pertama, kedatangan pemain asing lamban.

Persija Jakarta bertekad pada pekan ke-16 Liga 1 2023/2024 di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Minggu (22/10/2023).
Persija Jakarta bertekad pada pekan ke-16 Liga 1 2023/2024 di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Minggu (22/10/2023). (persija.id)

Baca juga: Victor Mansaray Sukses Jebol Gawang Persija hingga Persikabo, Striker PSM Makassar: 3 Games 3 Goals

Manajemen Persija merombak komposisi pemain asingnya di musim 2023-2024.

Dari empat pemain asing dimiliki, hanya Ondrej Kudela yang dipertahankan.

Namun, pergerakan lambat dilakukan untuk mengisi kuota pemain asing yang bertambah 5 bebas+1ASEAN.

Kompetisi sudah bergulir, tapi pemain asing dimiliki tak kunjung datang.

Keterlambatan tersebut membuat pemain asing sulit beradaptasi.

Kedua, tak adanya striker tajam. Tiga striker dimiliki, Marko Simic, Aji Kusuma dan Sandi Samosir kesulitan membobol gawang lawan.

Tak ayal, Pelatih Persija Jakarta, Thomas Doll justru memasang dua pemain sayap sebagai penyerang, yakni Ryo Matsumura dan Rico Simanjuntak.

Ketiga, animo suporter juga kurang. Dukungan dirasakan oleh Riko Simanjuntak cs juga dirasa kurang, apalagi ketika Persija lagi terpuruk. Banyak suporter menepi.

3. Persib Bandung

Persib Bandung menyelesaikan musim 2022-2023 dengan berada di peringkat tiga klasemen dengan 62 poin.

Di musim 2023-2024, Persib tetap berada di posisi 3 dengan 40 poin.

Walau berada di papan atas saat ini, start tim berjuluk Maung Bandung ini tidaklah bagus. Masalah dihadapi di awal musim.

Skuad Persib Bandung saat menjamu PSM Makassar, di Stadion GBLA Kota Bandung, Senin (4/12/2023).
Skuad Persib Bandung saat menjamu PSM Makassar, di Stadion GBLA Kota Bandung, Senin (4/12/2023). (Tribun Jabar/ Deni Denaswara)

Baca juga: Persib Bandung Menyerah Kejar Borneo FC, Bojan Hodak Berjuang Pertahankan 4 Besar

Pertama, pelatih kepala berganti. Awal musim menjadi momen berat bagi Persib Bandung. Kompetisi baru jalan tiga pekan, Persib harus menerima kenyataan pahit.

Klub kebanggaan masyarakat Bandung ini ditinggal pelatih kepala, Luis Milla.

Mereka pun terseok-seok di empat laga awal, tak mampu mencatatkan kemenangan.

Bukukan tiga hasil imbang dan sekali kekalahan.

Mereka pun sempat tercecer di zona degradasi, peringkat 16.

Walau begitu, secara perlahan Persib menemukan permainan terbaiknya pasca ditunjukkan Bojan Hodak sebagai pelatih kepala menggantikan Luis Milla.

Pelatih asal Kroasia itu membawa Persib tidak terkalahkan di 14 laga beruntun.

Kedua, pertahanan rapuh. Persib Bandung terseok-seok di awal kompetisi tak lepas dari rapuhnya lini belakang.

Tujuh laga awal, gawang mereka sudah kebobolan 13 gol.

Namun, secara perlahan masalah ini mampu dibenahi.

Baca juga: Bernardo Tavares Digoda Persebaya di Tengah Masalah Finansial Klub, PSM Makassar Rela?

4. Persebaya Surabaya

Persebaya kini sedang terpuruk. Tim Bajul Ijo memasuki jeda kompetisi di peringkat 13 klasemen dengan 26 poin. Hanya terpaut lima poin dengan zona merah yang dihuni Arema FC.

Kondisi ini berbeda dibandingkan musim 2022-2023. Kala itu Persebaya menyelesaikan kompetisi dengan finish di peringkat 6 dengan 52 poin.

Keterpurukan Persebaya tak dipungkiri karena pergantian pelatih. Start buruk memang dilakukan Persebaya Surabaya di musim ini.

Mereka kesulitan meraih kemenangan. Dampaknya, Pelatih kepala, Aji Santoso diistirahatkan. Aji Santoso hanya mendampingi Persebaya di enam laga.

Dengan catatan sekali menang, tiga seri dan dua imbang. Statistik minor inilah yang membuat Aji Santoso terdepak dari kursi kepelatihan.

Pemain Persebaya Surabaya saat berbaris sebelum bertanding di Liga 1 2023/2024
Pemain Persebaya Surabaya saat berbaris sebelum bertanding di Liga 1 2023/2024 (Persebaya)

Sebagai gantinya, Manajemen Persebaya menunjuk Uston Nawawi sebagai karateker sembari mencari pelatih kepala.

Asa sempat diberikan Uston ketika Bajul Ijo tidak terkalahkan di lima laga, kantongi empat kemenangan dan sekali imbang.

Namun, performa Persebaya kembali anjlok pasca ditunjuknya Josep Gombau sebagai pelatih kepala yang baru. Juru taktik asal Spanyol itu tak mampu persembahkan kemenangan di enam laga.

Akibatnya, harus kehilangan jabatannya.

Selanjutnya, Uston Nawawi kembali ditunjuk sebagai karateker.

Namun, kini Uston Nawawi tak mampu membuat klub kebanggaan Bonek dan Bonita ini lepas dari keterpurukan.

Di tangannya, Persebaya juga tak mampu meraih kemenangan di 5 laga.

Masalah lainnya adalah perombakan pemain. Penampilan inkonsistensi Persebaya juga tak lepas dari perombakan skuad dilakukan. Sebanyak 14 pemain dilepas di jendela transfer.

Kemudian mendatangkan tujuh pemain anyar.

Perombakan skuad di tengah kompetisi tentu mengganggu penampilan tim.

Sebab, perlu kembali dibangun chemistry antar pemain. Hal ini sulit dilakukan apalagi di tengah kompetisi berjalan. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Kaleidoskop 2023 Liga 1: Pasang Surut Tim Elite

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved