Tomat Cabai Kering Imbas Panas Matahari, Pedagang di Polman Pakai Tirai

TRIBUN-SULBAR.COM, POLMAN - Para pedagang di Kompleks Pasar Sentral Jl Tamajarra, Kelurahan Pekkabata, Kabupaten Polewali Mandar (Polman) ikut terdampak cuaca panas berkepanjangan.

Beberapa jualan mereka ikut kering disinari panas matahari yang begitu menyengat di siang hari.

Cabai, tomat, sayuran, bawang merah para pedagang layu dan kering, pembeli pun menepi.

Hal itu mereka rasakan selama musim kemarau berkepanjangan yang sudah hampir empat bulan terjadi.

Pantauan Tribun-Sulbar.com, Senin (30/10/2023) para pedagang harus memasang tirai disetiap lapak.

Jejeran lapak di kompleks pasar ini masing-masing dipasangi tirai untuk menyelamatkan barang dagangannya.

"Supaya ini sinar matahari tidak terlalu tembus masuk, dagangan pada layu dalam sehari," terang salah satu pedagang Kamaruddin kepada wartawan.

Ia mengatakan selama musim kemarau panjang, barang dagangan yang baru tiba dapat layu dan kering.

Lantaran teriknya cahaya matahari membuat barang dagangan kering dan tidak laku.

Sepeti cabai, kata Kamaruddin dapat kering dan layu dalam sehari saja, padahal baru tiba dari Enrekang.

"Kita pun inisiatif untuk memasang tirai di setiap depan lapak, agar cahaya matahari tidak tembus," ungkapnya.

Disebutkan cara itu dapat berguna untuk menghambat barang dagangan layu dan membusuk.

Para pedagang pun berharap agar musim kemarau di wilayah Polman dapat cepat berlalu.

Sebelumnya diberitakan, dampak cuaca panas di Kabupaten Polman, membuat sejumlah daerah kekurangan air bersih.

BPBD Polman mencatat tujuh kecamatan terdampak Kekeringan ialah Kecamatan Binunang, Mapilli, Anreapi.

Kemudian sebagian desa di Kecamatan Campalagian, Balanipa, Tinambung dan Limboro.(*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Fahrun Ramli