PSM Makassar

Lika Liku PSM Juarai Liga 1 Musim 2022/2023: Jadi Tim Musafir Hingga Ditolak Pemain

Lika Liku PSM juara Liga 1 musim 2022/2023. Dimulai dari menjadi tim musafir hingga ditolak oleh pemain bintang di Liga Indonesia.

Penulis: Suandi | Editor: Suandi
TRIBUN-TIMUR.COM/M YAUMIL
Pelatih PSM Makassar Bernardo Tavares dan Wali Kota Parepare Taufan Pawe mengangkat piala disela pesta Juara PSM Makassar di Kota Parepare, Sulawesi Selatan, Minggu (16/4/2023) malam. 

TRIBUN-SULBAR.COM - Lika-liku PSM menjuarai Liga 1 musim 2022/2023.

Ada banyak kerijil tajam tang mewarnai PSM sebelum akhirnya naik ke podium juara Liga 1 musim 2022/2023.

Mulai dari dapat penolakan pemain bintang Liga 1 hingga menghadapi jurang degradasi.

Ditambah lagi PSM adalah tim musafir pada Liga 1 musim 2022/2023.

PSM sendiri mengakhiri Liga 1 musim 2022/2023 dengan kemenangan sempurna usai menutup laga kontra Borneo FC pada pekan ke 34 skor 3-0.

Berlaga di Stadion BJ Habibie pada Minggu (16/4/2023), gol kemenangan PSM dicetak oleh Yance Sayuri, Yakob Sayuri dan Wiljan Pluim.

Selebrasi juara PSM Makassar di Stadion Gelora BJ Habibie Kota Parepare, Sulawesi Selatan, Minggu (16/4/2024). PSM Makassar akan melanjutkan selebrasi juara di Makassar, Senin (17/4/2023).
Selebrasi juara PSM Makassar di Stadion Gelora BJ Habibie Kota Parepare, Sulawesi Selatan, Minggu (16/4/2024). PSM Makassar akan melanjutkan selebrasi juara di Makassar, Senin (17/4/2023). (Ist)

Baca juga: RUTE Konvoi Juara PSM di Makassar Hari Ini, Mulai Jam 3 Sore Start Jalan AP Pettarani Finish di CPI

Baca juga: Bernardo Tavares Tak Ada Ambisi Juarai Liga 1, Yakob Sayuri: Kamis Fokus Bawa PSM Lebih Baik!

Kemenangan itu membuat PSM mengoleksi 75 poin dari 34 laga yang telah dimainkan.

1. Rekrut Bernardo Tavares

Dikutip dari Chandea Margatama yang tayang dalam akun YouTube Candra, Bernardo Tavares bercerita soal awal mula dirinya direkrut oleh PSM.

Dalam video yang berdurasi 38 menit 44 detik itu, Bernardo Tavares mengatakan alasan dirinya mau merumput di dunia sepakbola Indonesia adalah karena suporternya.

Bernardo Tavares sendiri dipinang PSM dari klub asal Finlandia, Helsinki IFK.

Ketertarikan Bernardo Tavares melatih PSM adalah karena Juku Eja merupakan klub sepakbola tertua di Indonesia.

"Mengapa saya memilih PSM Makassar, itu karena saya membaca sesuatu di internet bahwa mereka klub tertua di Indonesia."

"Dan juga saya melihat beberapa hal di internet tentang semangat para suporter," kata Bernardo Tavares dalam YouTube Chandra Margatama yang diupload pada 15 April 2023.

2. PSM Tim Musafir

Bernardo Tavares dibuat terkejut dengan kondisi PSM dalam mengarungi Liga 1 musim 2022/2023.

Ya, PSM tak memiliki venue pertandingan yang bisa dijadikan sebagai homebase.

Alhasil, PSM harus menjadi tim musafir di setiap laga kandang di Liga 1 musim 2022/2023.

PSM bahkan harus menempuh jarak selama empat jam untuk bisa ke Stadion BJ Habibie.

Waktu empat jam bukanlah sebentar karena tim juga harus kembali dengan jarak tempuh yang sama melalui perjalanan darat.

"Apa yang saya rasakan saat tiba di sini untuk bekerja di PSM, kami tidak memiliki stadion, kami tidak memiliki lapangan untuk latihan."

"Saya melihat kondisi kami sangat sedih karena saya tidak mengharapkan ini," ujar Bernardo Tavares.

"Di pertandingan kandang kami menempuh perjalanan hampir 4 jam ke Parepare dengan menggunakan bus dan setelah 4 jam ke Makassar."

"Saya pikir tidak ada tim di Liga 1 yang melakukan perjalaan lebih dari kita," beber mantan pelatih Helsinki IFK.

3. Ditolak Pemain

Faktor teknis juga menjadi lika liku Bernardo Tavares dalam mengubah wajah PSM.

Upaya Bernardo Tavares merekrut pemain untuk PSM jauh dari panggang.

Tak ada pemain yang ingin membela PSM untuk mengarungi Liga 1 musim 2022/2023.

"Saya ingat kami mencoba merekrut banyak pemain dari Liga 1 dan tidak ada yang mau datang atau harganya yang terlalu mahal," tutur pelatih berkebangsaan Portugal itu.

Bahkan Bernardo Tavares tak bisa melaksanakan uji coba untuk PSM jelang dimulainya laga Liga 1 musim 2022/2023.

Tak adanya laga uji coba untuk PSM karena minimnya klub yang Liga 1 maupun Liga 2 yang berada di Sulawesi.

Akan tetapi, menurut Bernardo Tavares kualitas pemain Liga 1 dan Liga 2 tak jauh berbeda.

Bedanya hanya di intensitas pertandingan. Dimana Liga 1 lebih tinggi ketimbang Liga 2.

"Kami tidak dapat membuat pertandingan persahabatan melawan Liga 1 atau Liga 2 tim di Makassar karena tidak ada tim di Sulawesi."

"Dan di pulau ini kami hanya main sekali, melawan satu tim Liga 2 di Parepare tapi itu di pertandingan pertama, pertandingan persahabatan dan ini adalah realitas kita," ungkapnya.

"Saya pikir beberapa pemain Liga 1 dan Liga 2 perbedaannya tidak begitu banyak."

"Tapi, intensitas pertandingan pada Liga 2 sangat rendah dibandingkan dengan tim Liga 1," jelasnya.

(Tribun-Sulbar.com/Al Fandy Kurniawan)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved