Warga Majene Antusias Ingin Jadi Panwaslu Kelurahan Desa, Ini Besaran Gajinya

TRIBUN-SULBAR.COM, MAJENE - Warga Kabupaten Majene, Sulawesi Barat (Sulbar) antusias mendaftar sebagai calon Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) tingkat kelurahan dan desa (PKD).

Bawaslu Majene mencatat sudah ratusan lebih yang memasukan berkasnya untuk mengikuti proses seleksi 31 Januari sampai 2 Februari mendatang jadi Panwaslu kelurahan desa.

Ketua Bawaslu Majene, Sofyan Ali mengatakan peserta yang telah mendaftar akan mengikuti tahapan berikutnya yakni perbaikan berkas dan wawancara.

Menurutnya perekrutan PKD berbeda dengan panwascam.

Pembentukan PKD tanpa melalui tes ujian tes tertulis.

Calon pengawas pemilu tingkat kelurahan desa langsung mengikuti tes wawancara.

"Proses tahapan pendaftaran sudah selesai.cuma kewenangan pembentukan PKD ini dilakukan masing masing panwascam," kata Sofyan Ali kepada tribun.

Adapun pengumuman hasil seleksi administrasi atau lerbaii berkas rencana dilaksanakan mulai 28 Januari.

Setelah itu dilanjutkan 31 Januari sampai dengan 2 Februari mendatang tes wawancara dan pengumuman lulus  4 Februari.

Sofyan mengaku animo masyarakat yang ingin terlibat sebagai penyelenggara pemilu tingkat kelurahan desa cukup tinggi dibandingkan dengan perekrutan Pilkada.

"Jumlah pendaftar hampir lebih seratus," paparnya.

Sementara yang dibutuhkan Bawaslu sesuatu kota yakni 82  orang sesuai dengan jumlah keluraham atau desa di Kabupaten Majene.

Mengenai masalah gaji atau honor penyelenggara pemilu tingkat kelurahan atau desa berbeda dengan pemilu sebelumnya.

Jika dibandingkan dengan pemilu sebelumnya, maka  gaji atau honor PKD Pemilu 2024 naik dari Rp 900.000 menjadi Rp 1.100.000 per bulan. (san)