Hasil Pemantauan Netfid Sulbar Terhadap Pelaksanaan Rekrutmen PPS Pemilu 2024 di Mamuju

Penulis: Sadriana Mustafa
Pengurus Netfid Sulbar

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Proses seleksi penyelenggara pemilu merupakan proses penting bagi terselenggaranya pemilihan umum yang demokratis.

Di lain sisi juga dibutuhkan SDM yang mumpuni dalam menyelenggarakan pemilu yang demokratis dan hasilnya berintegritas.

Dalam hal ini, semua warga Negara Indonesia mempunyai peran penting dan hak yang sama untuk mendapatkan posisi yang sejajar demi terselenggaranya pemilu yang berkeadilan.

Berdasarkan Undang Undang No 7 Tahun 2017 tentang pemilihan umum, Peraturan KPU Nomor 8 Tahun 2022, tentang pembentukan dan tata kerja badan adhoc penyelenggara Pemilu dan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, Walikota dan Wakil Walikota, harus berjalan sesuai dengan aturuan/UU yang telah di buat.

Mengingat, negara kita adalah Negara hukum.

Dari hasil pemantauan tes tertulis calon anggota PPS (panita pemungutan suara) di tiga kecamatan yakni Kecamatan Mamuju, Kecamatan Simboro, dan Kecamatan Bala-balakang, proses seleksi berjalan dengan lancar.

Hanya saja, jumlah presentasi dari perempuan dan laki-laki sangat berbedah jauh.

Hal ini bisa dilihat dari jumlah peserta yang hadir pada saat tes tertulis.

Pemantauan tes tertulis dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 9 Januari 2022 di Kampus Universitas Tomakaka Mamuju pukul 13.00-selesai dengan hasil pemantauan sebagai berikut.

Kecamatan Mamuju terdapat 115 peserta dari delapan desa.

Dengan jumlah laki-laki 66 orang dan perempuan 49 orang, namun pada saat pelaksanaan tes tertulis terdapat 7 peserta yang tidak hadir tampa keterangan.

Dari delapan desa tersebut, terdapat dua desa yang peserta permpuannya hanya satu orang yaitu Desa Karampuang dan desa Tadui.

Sedangkan enam desa dari itu yakni Desa Bambu laki-laki 6 perempuan 4, Desa Batupannu laki-laki 5 perempuan 3, Kelurahan Binanga laki-laki 11 perempuan 15.