Banjir Mamuju Tengah
2 Dusun di Desa Pasapa Mamuju Tengah Terisolir Akibat Banjir, Sebagian Warga Mengungsi ke Kebun
Jalan penghubung antara dua dusun tergenang air setinggi 70 hingga 100 cm, sehingga warga terpaksa menggunakan perahu untuk meyeberang.
Penulis: Samsul Bachri | Editor: Nurhadi Hasbi
TRIBUN-SULBAR. COM, MAMUJU TENGAH - Dua Dusun di Desa Pasapa, Kecamatan Budong-budong hingga kini masih terisolir setelah diterjang banjir beberapa waktu lalu.
Dua dusun yakni, Dusun Rante Mario dan Dusun Ambe Pesu.
Dua dusun itu adalah wilayah terparah akibat banjir.
Jalan penghubung antara dua dusun tergenang air setinggi 70 hingga 100 cm, sehingga warga terpaksa menggunakan perahu untuk meyeberang.
Berdasarkan pantauan, Kamis (27/10/2022) selain menggenangi pemukiman warga, banjir tersebut juga menggenangi masjid dan sekolah.
Menurut warga setempat, Hardin genangan air ini sudah terjadi sejak 9 Oktober 2022 lalu.
"Sudah lebih dua minggu begini pak, terkadang sempat surut, namun hanya sebentar karena beberapa hari ini sering hujan, " ungkap Hardin saat ditemui di lokasi banjir, Kamis (27/10/2022).
Ia katakan, selain debit air hujan yang tinggi, luapan Sungai Barakkang juga memperparah kondisi banjir.
"Kalau hanya hujan pak, mungkin sebentar ji, tapi ini juga luapan Sungai Barakkang, "ujarnya.
Lanjut ia, beberapa warga mengungsi ke pondok kebun karena rumahnya tergenang air.
"Selain itu, hewan ternak sapi juga semuanya diungsikan ke kebun warga di dataran tinggi, " tutur Hardin.
Ia menambahkan, akibat banjir ini puluhan hektar lahan pertanian warga terancam gagal panen.
"Sekira 20 hektar lahan jagung dan 5 hektar tanaman pisang milik warga terancam gagal panen, " sebutnya.
Sementara itu, Kepala Desa Pasapa, Yakub mengatakan kurang lebih 59 Kepala Keluarga (KK) dengan jumlah 248 jiwa yang terdampak banjir di dua dusun tersebut.
"Untuk sementara upaya yang kita lakukan adalah mengajak warga yang rumahnya terendam untuk mengungsi ke rumah-rumah warga atau fasilitas umum yang tidak tergenang banjir, " kata Yakub