Banjir Kalukku
4 Hari Warga Marano Kalukku Terisolir Tanpa Bantuan, Makan Pisang Rebus Sambung Hidup
Diketahui, sebanyak 70 Kepala Keluarga (KK) atau 200 jiwa warga Marano harus berjuang untuk mendapatkan bahan makan.
Penulis: Abd Rahman | Editor: Nurhadi Hasbi
TRIBUN-SULBAR.COM,MAMUJU - Sudah empat hari warga Unit Permukiman Transmigrasi (UPT) Marano, Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju, terisolir tanpa bantuan.
Untuk menyambung hidup, warga makan pisang rebus.
Diketahui, sebanyak 70 Kepala Keluarga (KK) atau 200 jiwa warga Marano harus berjuang untuk mendapatkan bahan makan.
Hingga sekarang, akses menuju tempat mereka masih tertutup tanah longsor akibat banjir pada Selasa 11 Oktober lalu.
"Kita terjebak di Pamulukang Longsor dan di Gentungan juga longsor, kita lapar tidak bisa keluar beli bahan makanan," kata warga Marano Nur Intan saat dihubungi Tribun-Sulbar.com, Jumat (14/10/2022).

Hingga kini, kata dia belum pernah sama sekali perhatian dari pihak pemerintah dan relawan untuk membawa bantuan untuk warga Marano.
Warga saat ini hanya makan pisang rebus untuk menyambung hidup, karena sudah tidak ada lagi bahan makanan.
"Warga menjerit di sini sudah kelaparan, kita mau kelaur kasian tapi terhalang sejumlah titik longsor," keluh Intan.
Intan juga mengeluhkan, karena hingga saat ini warga Marano tidak pernah mendapat perhatian selama bencana ini terjadi.
Padahal kata dia kondisi warga Marano sudah menjerit kelaparan karena akses jalan tertimbun longsor.
"Di sini sudah mati lampu, warga kelaparan rasanya saya mau menjerit dengan kondisi tidak ada perhatian," pungkasnya.(*)
Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com Abd Rahman