Wiljan Pluim, Si Pemain Sentral PSM, Bak Perangko dan Amplop Terkenal Bak Seleb di Makassar

Hingga saat ia tiba pertama kali di Makassar ia dikagetkan dengan fasilitas yang ada di skuad PSM.

"Itu adalah hal pertama yang tidak saya duga dan inginkan ketika datang ke Indonesia."

"Situasi ini tidak pernah saya alami sebelumnya," katanya.

"Saya terbiasa di Eropa dengan fasilitas yang jauh lebih baik daripada di Indonesia."

"Sementara Makassar bukanlah yang terbaik dalam hal fasilitas di persepakbolaan Indonesia," tuturnya.

"Jadi saya harus beradaptasi dan harus terbiasa dengan itu."

"Hingga pada akhirnya saat ini saya merasa normal dan tidak ada lagi masalah," bebernya.

Sebagai pemain asing PSM, Wiljan Pluim menyebut laga tandang terbaik yang ia mainkan kala bermain di markas Bali United.

Alasannya lantaran saat berada di Bali ia seperti orang biasa, berbeda saat ia berada di Makassar.

"Bali, saya suka Bali. Di Makassar, saya seperti seorang artis lantaran saya berbadan tinggi dan berkulit putih," ungkapnya.

"Di Makassar saya tidak bisa berjalan dengan normal di jalan-jalan kota. Namun, jika saya berada di Bali, saya bisa berjalan layaknya orang normal bersama keluarga saya," terangnya

"Sebab di sana tidak ada orang yang tiba-tiba datang untuk meminta foto. Di Bali saya seperti orang biasa dan di Makassar sedikit berbeda," tutup Wiljan Pluim.

Berseragam PSM Makassar sejak 2016 Wiljan Pluim kini berstatus sebagai kapten Juku Eja.

Perannya di skuad Juku Eja cukup signifikan.

Tercatat di Liga 1 sejak 2017 hingga 2022 Wiljan Pluim sudah bermain sebanyak 98 kali dan mencetak 26 gol.

Di Liga 1 2022/2023 Wiljan Pluim mencetak tiga gol dan dua assist.

Sayangnya saat ini Wiljan Pluim harus menjalani sanksi larangan bertanding dari Komdis PSSI.

(Tribun-Sulbar.com/Al Fandy Kurniawan)