Berita Pasangkayu
86 Hewan Ternak di Pasangkayu Mati, 81 Sapi Dipastikan Terinfeksi Virus Jembrana
“Sekarang belum ada obat untuk jembrana, yang bisa dilakukan hanya memberikan suntikan vitamin ke hewan ternak,” paparnya.
Penulis: Egi Sugianto | Editor: Hasrul Rusdi
TRIBUN-SULBAR.COM, PASANGKAYU – Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Pasangkayu, memperbaharui laporan data kematian ternak sejak adanya dugaan penyebaran virus Jembrana di daerah ini.
Sampai saat ini, total data kematian hewan ternak sapi di Kabupaten Pasangkayu termasuk di Desa Makmur Jaya, Kecamatan Tikke Raya sudah mencapai 86 ekor.
Sebelumnya, dilaporkan untuk kematian ternak sapi yang diduga terpapar jembrana kisaran 40 sampai 50 ekor.
Tidak hanya sapi, kematian ternak lainnya juga didata di Dinas Perkebunan dan Peternakan Pasangkayu.
Data terbaru, hari ini Selasa 19 Juli 2022, dilaporkan ada satu ekor kambing dan empat ekor ternak babi yang mati.
Baca juga: Strategi Perang Robert Rene Arungi Liga 1 2022, Semisi Raih Double Winner di Akhir Musim
Baca juga: Fenomena Tanah Bergerak di Tande Majene, Rumah Warga dan Jalan Retak

“Untuk data umum, sampai hari ini (Selasa 19/7/2022) sudah ada sekitar 86 ekor ternak mati di Pasangkayu,” kata Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dinas Perkebunan dan Peternakan Pasangkayu, Abdul Gafur, Selasa (19/7/2022).
Dikatakan kematian hewan ternak di Desa Makmur Jaya, Kecamatan Tikke Raya dipastikan positif virus Jembrana.
Hal itu dibuktikan berdasarkan hasil pemeriksaandan penelitian bangkai ternak yang sempat dikirim ke Balai Besar Veteriner Maros Sulawesi Selatan.
“Hasil, satu ekor sampel yang dikirim ke Maros itu positif jembrana,” sebut Gafur.
Disampaikan, sampel yang dikirim dan ternak-ternak sapi yang mati khususnya di Desa Makmur Jaya Pasangkayu memiliki ciri-ciri yang sama.
“Kami menduga sapi yang lain juga jembrana,” ucapnya.
Dikatakan, virus Jembrana ini menurunkan daya tahan tubuh hewan ternak dan penyakit lain berpotensi bisa masuk.
Gafur, menambahkan sampai saat ini belum ada obat khusus untuk hewan ternak yang terjangkit jembrana.
“Sekarang belum ada obat untuk jembrana, yang bisa dilakukan hanya memberikan suntikan vitamin ke hewan ternak,” paparnya.
Terakhir, dipastikan bahwa ternak sapi yang dilaporkan mati di Pasangkayu yakni sapi Bali.
“Jadi hanya sapi bali yang mati, untuk sapi lokal kami belum terima laporan ada yang mati,” demikian kata Gafur.(*)
Laporan wartawan Tribun-Sulbar.com, Egi Sugianto