Berita Mamuju
BMKG Sarankan Warga Mamuju Bangun Rumah Sesuai SNI Hingga Jauh dari Pantai
Identifikasi wilayah-wilayah potensi tsunami atypical, sehingga skenario mitigasinya akan menyesuaikan.
Penulis: Habluddin Hambali | Editor: Hasrul Rusdi
TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Koordinator Subbidang Pengumpulan dan Penyebaran BMKG Wilayah IV Makasssr, R Jamroni meminta warga tidak panik terkait informasi potensi tsunami di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar).
"Tidak apa-apa, masyarakat tidak perlu panik video yang beredar untuk waspada saja," kata Jamroni saat dikonfirmasi TribunSulbar.com, Sabtu (25/6/2022).
"Sepertinya pemilik YouTube tersebut beberapa hari lalu ikut acara seminar tentang gempa bumi Mamuju. Lalu dia membuat kesimpulan seperti itu," lanjut Jamroni.
Jamroni menambahkan bahwa diakhir seminar ada sembilan rekomendasi untuk pembangunan berkelanjutan di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat.
Baca juga: Bos PSIS Senang Mahesa Jenar Juara Grup, Namun Yoyok Sukawi Ingatkan Pemain Jangan Besar Kepala
Baca juga: Jual Sapi Kurban di Polman, Aco Irwan Untung Rp500 Ribu Hingga Rp2 Juta Per Ekor
Tujuannya, bukan untuk menakut-nakuti warga, tapi lebih pada peningkatan kewaspadaan terhadap kebencanaan.
Hal tersebut demi kemajuan Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat.
Adapun, rekomendasi hasil seminar tersebut diantaranya:
1. Perkuat tata ruang berbasis risiko tsunami dengan membangun pemukiman relatif jauh dari pantai.
2. Tingkatkan pemahaman bahaya gempa bumi dan latihan evakuasi mandiri.
3. Membangun bangunan tahan gempa bumi sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI).
4. Identifikasi wilayah-wilayah potensi tsunami atypical, sehingga skenario mitigasinya akan menyesuaikan.
5. Perlu survey lanjutan untuk pemetaan detail mikrozonasi bahaya gempa Kota Mamuju, sebagai dasar pertimbangan rencana tata ruang wilayah.
Baca juga: Polman Siap Jadi Tuan Rumah Porprov Sulbar 2022, Sakinah: Mamuju Rawan Bencana
Baca juga: Hasil Kualifikasi MotoGP Belanda 2022: Francesco Bagnaia Tercepat, Motor Bastianini Mogok

6. Manajemen bencana dan manajemen pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) hingga lingkungan harus dalam satu kesatuan.
7. Harus ada pembelajaran terus menerus dalam manajemen resiko bencana khususnya gempa bumi dan tsunami melibatkan banyak pihak.
8. Riset geospasial dengan ketersediaan infrastruktur data geospasial yang memadai perlu dimasukan sebagai upaya mitigasi bahaya gempabumi.
9. Riset periode perulangan gempabumi dengan melakukan rekonstruksi parameter-parameter model gempabumi masa lalu yang terjadi di wilayah yang sama, bisa dijadikan usaha mitigasi bahaya gempabumi wilayah tersebut.(*)
Laporan Wartawan TRIBUN-SULBAR.COM, Habluddin
Polman Siap Jadi Tuan Rumah Porprov Sulbar 2022, Sakinah: Mamuju Rawan Bencana |
![]() |
---|
DAFTAR 32 Peserta Piala Dunia, Pembagian Grup & Jadwal Lengkap Hingga Babak Final |
![]() |
---|
Hasil Kualifikasi MotoGP Belanda 2022: Francesco Bagnaia Tercepat, Motor Bastianini Mogok |
![]() |
---|
Bos PSIS Senang Mahesa Jenar Juara Grup, Namun Yoyok Sukawi Ingatkan Pemain 'Jangan Besar Kepala' |
![]() |
---|