Gempa Sulbar
Sudahi Kunjungan Kerja di Majene, Pj Gubernur Akmal Malik Bertolak ke Mamuju Cek Dampak Pascagempa
Saat gempa terjadi, Penjabat (Pj) Gubernur Sulbar, Akmal Malik tengah berada di Majene dalam rangka kunjungan kerja.
Penulis: Masdin | Editor: Ilham Mulyawan
TRIBUN-SULBAR.COM, MAJENE - Gempa bumi 5,8 Magnitudo terjadi di Kota Mamuju, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), Rabu (8/6/2022).
Gempa bumi tersebut terjadi pada pukul 13.32 WITA.
Adapun, lokasinya 43 kilometer Barat Daya Mamuju, Sulawesi Barat.
Sedangkan, kedalamannya 10 kilometer.
Baca juga: 40 Pasien RSUD Mamuju Dievakuasi ke Halaman Rumah Sakit, Minta BPBD Sediakan Tenda Darurat
Baca juga: Pertamina Minta Masyarakat Jangan Panik Pascagempa Mamuju, Stok BBM dan LPG Dijamin Tetap Aman
Saat gempa terjadi, Penjabat (Pj) Gubernur Sulbar, Akmal Malik tengah berada di Majene dalam rangka kunjungan kerja.
Akmal Malik mengatakan akan langsung kembali ke Mamuju usai kunjungan kerja.
Hal tersebut dikatakan saat diwawancara Tribun-Sulbar.com di Rumah Jabatan Bupati Majene, Jl Tenno Heiko, Panggali-ali.
"Saya langsung ke Mamuju turun untuk melihat kondisi," ujarnya.
Lebih jauh, Pj Gubernur Sulbar itu mengatakan telah berkoordinasi dengan pihak terkait gempa tersebut.

"Kita minta BPBD mencatat dulu apa-apa kerusakan dan juga yang terpenting adalah menenangkan masyarakat," tambahnya.
Dia membeberkan atas peristiwa gempa itu menyebabkan kerusakan sejumlah gedung dan korban luka-luka.
"Ada kerusakan, di Gedung Serba Guna Sulbar dan tujuh korban lecet " sebut Akmal, saat diwawancara di Rujab Bupati Majene.
Adapun himbauannya agar masyarakat untuk sementara menjauhi bangunan tinggi dan mencari tempat aman.
Warga Tinggalkan Mamuju Pascagempa
Tak sedikit warga yang langsung meninggalkan kota Mamuju dan mencari tempat aman pascagempa.
Jalanan macet, dan antrian panjang di SPBU terjadi.
Mereka mengantri untuk mengisi kendaraan roda dua, maupun roda empat mereka dengan BBM agar dapat melangsungkan perjalanan panjang keluar Mamuju.
Kekhawatiran muncul akan kelangkaan BBM pascagempa.

Area Manager Comm Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Sulawesi, Laode Syarifuddin Mursali angkat bicara.
Laode mengatakan, pihaknya telah melakukan pengecekan, pada kesempatan pertama Sarfas dan Mobil Tanki BBM LPG dalam keadaan aman.
"Di Sulawesi Barat Sarana Fasilitas Pertamina yakni Depot Pengisian Pesawat Udara Tampa Padang dan SPPBE PT. Bahtera Mulya Inti Karsa semuanya dalam keadaan aman dan beroperasi dengan normal," ujarnya.
"Supply BBM untuk Sulbar, berasal dari Terminal BBM Parepare dan Terminal BBM Donggala. Pertamina memastikan supply dalam keadaan aman dan telah dilakukan pengecekan rute tidak ada rute yang terganggu, akibat gempa yang baru saja terjadi. Total Supply dari kedua titik tersebut rata2 harian untuk gasoline 400 kl, gasoil 144 kl," ia menambahkan.
Untuk gas LPG, Laode menyebutkan Supply Point LPG berasal dari Depot LPG makassar dan terminal Bosowa, yang disalurkan melalui SPPBE yang terletak di Mamuju dengan penyaluran rata-rata harian 48 MT.
Saat ini tidak mengalami gangguan.
"Kami himbau kepada masyarakat agar tidak melakukan pembelian BBM dan LPG secara berlebih. Dikarenakan supply masih dalam keadaan normal dan tidak terganggu," terangnya lagi.