Baiknya Pemerintah Jepang, Hibahkan Unit Ambulans dan Damkar untuk 6 Kabupaten se-Sulbar

TRIBUN-SULBAR.COM - Sebanyak enam kabupaten se-Sulawesi barat akan mendapat bantuan unit ambulans dan mobil pemadam kebakaran.

Bantuan ini berasal dari Pemerintah Jepang, melalui Kantor Konsulernya yang ada di Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

Ada enam unit kendaraan bantuan yang akan diserahkan langsung oleh Vice President Toyota, kepada Pemerintah Sulbar.

Baca juga: Kepala Kantor Konsuler Jepang di Makassar Akan ke Sulbar, Jajaki Potensi Kerjasama Investasi Kakao

Jumlah itu disesuaikan dengan jumlah kabupaten di Sulbar.

"Bantuan tersebut nantinya akan diserahkan kepada pemerintah di tingkat kabupaten untuk memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat di bidang kesehatan maupun penanggulangan bencana," kata Pj Gubernur Sulbar, Akmal Malik saat menemui Kepala Kantor Konsuler Jepang di Makassar, Yatsue Katsunobu, Senin (30/5/2022).

Dia meminta pemkab memanfaatkan bantuan ini dengan baik dan maksimal.

Selain membahas bantuan unit ambulans, Akmal dan Katsunobu juga membahas sejumlah hal, utamanya potensi investasi di Sulawesi Barat.

Termasuk membahas potensi investasi perusahaan pengolah kakao Jepang.

Kakao merupakan salah satu komoditas diunggulkan di Sulbar selain sawit.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Sulbar, nilai ekspor kakao pada bulan Maret 2022 naik sebesar 193,87 persen.

Dari US$0,67 juta pada Februari 2022, menjadi US$1,97 juta pada bulan Maret 2022.

"Kami banyak membahas potensi Sumber Daya Alam (SDA) Sulbar, yang bisa dikerjasamakan dengan Jepang dalam bentuk investasi," ungkap Akmal yang juga tercatat sebagai Direktur jenderal (Dirjen) Otonomi daerah (Otda) itu.

Untuk mempererat jalin kerja sama, Akmal Malik juga secara resmi mengundang Katsunobu untuk berkunjung ke Sulbar.

Hal ini pun direspons positif oleh Katsunobu.

"Tentu kami akan menyiapkan waktu untuk berkunjung ke Sulawesi Barat. Saya merasa perkembangan Sulbar sangat cepat dan begitu bagus. Semoga ke depannya kerja sama investasi kami bisa terus berlanjut," jelas Katsunobu.